"Siap-siap buat patah hati, siapa tahu dia pacarmu," jawab Yuda sambil berlalu.
Kini, Any merasakan sendiri bagaimana sakitnya cemburu.
***
Beberapa minggu berlalu. Any yang sibuk dengan tugas-tugas kuliah tiba-tiba saja teringat Yuda. Dia rindu sekali.
Yuda pun jarang terlihat lewat di sekitar rumah. Mereka memang bertetangga. Namun, kesibukan telah memisahkan mereka hingga jarang bertemu meski jarak rumah hanya terpisah lima nomor.
Pagi itu, saat Any belum berangkat ke kampus, tiba-tiba Yuda datang. Gadis itu terlihat bahagia sekali. Senyum manis terkulum di bibir. Rona matanya memancarkan sinar yang tak seperti biasanya.
"Pagi, Any. Apa kabar?" sapa Yuda ceria.
"Wuih, yang sibuk pacaran, ke mana saja gak pernah kelihatan?" sindir Any.
"Haha, dari mana kamu tahu aku pacaran?"
"Aku lihat sendiri, kok, kamu boncengan malam tahun baru lalu."
Seketika Yuda tertawa terbahak. Dia mengerti Any mulai cemburu. Namun, dengan santai dia menjelaskan bahwa yang dibonceng itu adik temannya. Dia minta tolong karena motor kakaknya mogok.