Dari sini kami baru belajar, ketegasan sikap pengusaha terhadap karyawan atau pekerjanya sangat dibutuhkan untuk kelangsungan usaha. Beberapa waktu kami bisa bertahan, tidak untung banyak tetapi juga tidak rugi, impas.
Hal lain yang perlu diketahui, beternak bebek petelur bergantung juga pada ketersediaan pakan, dalam hal ini limbah pabrik kerupuk atau pengolahan makanan beku lain.Â
Sebagai contoh, limbah kepala udang yang tidak bisa diolah di pabrik akan dibuang, lalu diambil oleh peternak bebek sebagai bahan makanan tambahan ternaknya.Â
Protein yang terdapat pada kepala udang bisa menambah gurih rasa telur serta mencerahkan warna kuningnya hingga terlihat oranye.
Peternak juga harus memperhatikan gizi dan jenis makanan yang akan diberikan agar hasil yang didapat pun maksimal. Jumlah dan besarnya telur yang didapat menjadi tolok ukur produktivitas ternaknya. Selain besar, jumlahnya banyak, dan warna kuningnya yang tajam (oranye) adalah hasil yang diinginkan.
Musim pun berpengaruh pada hasil peternakan ini. Saat musim penghujan bisa dipastikan jumlahnya sedikit dan telurnya kecil-kecil. Namun, saat musim panas telur akan banyak dan besar-besar, romantika itu sudah kami jalani dan nikmati.
Sampai pada suatu hari, suami saya mengalami serangan jantung. Dokter menyatakan ia tidak boleh bekerja keras. Adanya penyumbatan di pembuluh darah akan mengganggu aliran darah yang menuju ke jantungnya, hal ini sangat berbahaya jika terus dibiarkan. Oleh karena itu, ia tidak diperbolehkan bekerja keras.
Jika di awal usaha kami menjual telur bebek maka kali ini ganti kami yang membeli telur bebek dari peternak lain. Memulai usaha baru dengan membuat telur asin.
Sebelum kandang dan bebek terjual, saya sudah pernah menjajaki kemungkinan usaha telur asin tersebut. Sepertinya memang sangat menarik dan bisa diharapkan keuntungannya, jika kami benar-benar mau berusaha dengan baik.Â