"Ikhlaskan saja, Bony, untuk apa kau sakiti dirimu sendiri. Biarlah anak-anakmu bahagia dengan jalannya sendiri," bujuk Reno.
"Tapi aku rindu pada anak-anakku. Aku ingin bertemu dengan mereka." Bony memohon pada Reno.
"Lihatlah keadaanmu, sampai kapan kau akan bertahan memikirkan mereka?" tanya Reno. Hening sesaat, mereka hanya saling pandang.
"Reno, aku kedinginan, maukah kau memelukku?" Reno lalu berusaha memberikan kehangatan pada Bony,
Namun, Tuhan punya kuasa atas semua makhluknya. Bony pergi dengan membawa kerinduannya pada kedua anakknya. Reno sendirian, kesepian. Tuan bertangan kekar lalu menguburkan Bony di suatu tempat.
"Tuhan, kini aku sendirian. Tanpa teman dan sanak saudara. Apa yang akan terjadi denganku selepas ini?" Reno mengeluh dalam doanya.
Suatu ketika, Tuan bertangan kekar bermaksud memberikan pasangan baru untuk Reno. Namun, hati Reno telah tertutup. Hal itu tak mampu membuka lagi hatinya yang telah mati, terkubur bersama jasad Bony.
"Tuan bisa menjodohkanku dengan betina mana pun. Tetapi Tuan tak akan mendapati aku berpaling dari cinta Bony. Biarlah aku tetap menyendiri hingga jasadku pun terkubur nanti," ucap Reno pada Tuan bertangan kekar. Andai saja Tuan itu tahu.Â
Sidoarjo, 7 Januari 2021
Any SukamtoÂ