Kondisi lemah dan harus terpisah dari keluarga, rupanya membuat kondisi Burhan semakin memburuk. Perawat memberi tahu Ratih bahwa keadaan suaminya sedang kritis beberapa jam setelah masuk ruangan.
Namun, hal itu tak membuat Ratih berkecil hati. Ia paham suaminya yang sabar dan selalu penuh semangat pasti bisa menjalani semua ini dengan mudah. Sebagaimana di rumah sakit yang lama, Burhan mampu keluar dari ICU dan kondisinya semakin membaik.
Saat perawat memanggilnya pun Ratih masih yakin suaminya pasti membaik dan segera memindahkan ke ruang perawatan biasa. Sambil mengingat hasil laborat sebelumnya, Ratih yakin kondisi Burhan akan terus membaik karena hasil pemeriksaan terbaca baik semua.
Pernyataan dari perawat berkaitan dengan kesembuhan Burhan yang ditunggu benar-benar membawa perubahan pada raut wajah Ratih saat salah seorang perawat mengatakan,
"Ibu diminta menemui dokter, beliau yang akan menjelaskan segalanya. Pak Burhan telah berpulang, Ibu yang sabar, ya."
Seketika langit terasa gelap bagi Ratih. Tungkai tak mampu lagi menahan beban tubuhnya. Selintas bayangan Burhan berdiri di hadapannya sedang melambaikan tangan sambil tersenyum.
"Selamat tinggal Ratih, relakan aku bahagia di sana."
Sidoarjo, 28 Juni 2020
Any Sukamto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H