Pernah membaca cerita ini atau nonton bioskop sebelumnya?
Film yang dibintangi oleh Meriam Bellina, Mathias Muchus dan WD Mochtar ini ditayangkan di layar lebar di era tahun 1983an. Dengan sutradara Ami Priyono, film ini pernah menyabet beberapa piala pada Festival Film Indonesia di Medan.
Rara Mendut merupakan kisah cinta klasik dari tanah Jawa. Cerita ini diadaptasi dari kisah yang ada di dalam Babad Tanah Jawi. Judul ini selain pernah ditayangkan dalam film layar lebar pada tahun 2008 juga terbit novelnya dan ditulis oleh penulis yang sama Y.B.Mangunwijaya melalui penerbit Gramedia.
Bermula dari cerita bersambung yang ditulis oleh Rama Mangun pada harian Kompas tahun 1982 hingga tahun 1987 itulah, dibuat film layar lebarnya pada tahun 1983 (Sumber: Wikipedia)
Rara Mendut, adalah gadis biasa dan bukan dari kalangan ningrat, anak nelayan di pesisir pantai daerah Pati, Jawa Tengah. Sehari-hari pekerjaannya hanya menjemur ikan. Namun, kecantikan dan sensualnya sungguh luar biasa, hal itulah yang menjadi perbincangan di seluruh kadipaten.
Semua kalangan bahkan para bangsawan pun memperebutkan Rara Mendut dan  ingin menjadikannya istri, tetapi ditolak. Cinta Rara Mendut terlanjur jatuh pada lelaki idamannya yaitu Pranacitra, yang merupakan cinta pertamanya.
Kabar kecantikan Rara Mendut ini sampai juga ke penguasa Kadipaten Pati, beliau pun melamarnya untuk dijadikan selir, lagi-lagi lamarannya ditolak. Pada jaman itu, menerima lamaran penguasa merupakan suatu kehormatan bagi orang biasa, karena bisa menaikkan derajat dan martabat keluarga.
Adipati pun memerintahkan untuk menculik Rara Mendut lalu ditempatkan dalam Puri Kadipaten sebagai pingitan selir. Dia ditemani dan diasuh oleh dayang Ni Semangka yang dibantu oleh dayang muda Genduk Duku.
Dengan adanya gejolak di Kadipaten Pati akibat Sultan Agung menuding Adipati Pragolo II sebagai pemberontak, maka terjadilah penyerangan ke Kadipaten Pati, gugurlah sang Adipati.
Tumenggung Wiraguna sebagai Panglima Perang Mataram yang  merampas harta kekayaan kadipaten Pati juga membawa Rara Mendut sebagai tawanan. Namun, ketika melihat kecantikan Rara Mendut, sang Tumenggung pun tergoda.
Sang Tumenggung pun tersinggung akibat penolakan Mendut, lalu menakut-nakutinya agar takluk. Rara Mendut diharuskan membayar pajak, tak gentar Mendut pun menyanggupinya.