Begitulah perilaku ekonomi kami selama pandemi, pembatasan bukan berarti membatasi 'kan? Selain telur asin yang saya tawarkan melalui online, saya juga berusaha reseller baju dan mutiara, lumayanlah hasilnya meskipun cukup sekadar buat beli kuota.Â
Pandemi tak selalu merugikan bagi yang berpikir kreatif. Toh, banyak ibu rumah tangga yang selama bulan puasa kemarin jadi lebih kreatif dengan menawarkan dagangan melalui aplikasi hijau, membuat masakan dan minuman bekal buka puasa untuk dijual pada tetangga. Produk lain juga ada seperti kebutuhan sembako, sayur dan lainnya. Intinya kreatif, apa yang layak dijual dan laku bisa digunakan untuk meningkatkan pendapatan.
Dengan meningkatnya ekonomi di rumah sendiri, pasti akan mendorong ekonomi yang lain juga tumbuh dan berkembang. Jadi, berpikir cerdas dan kreatif di tengah pandemi? Kenapa tidak? Â
Semoga bisa menginspirasi dan bermanfaat.
Salam,
Any Sukamto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H