Demi memenuhi tantangan Samber hari ke 13 yang memilih tema rekomendasi film solidaritas, maka saya memilih film 5 cm. Sebuah film yang diangkat dari novel Donny Dhirgantoro
Film 5 cm ini menceritakan tentang perjalanan 5 remaja yang telah bersahabat selama sepuluh tahun. Zafran (Herjunot Ali), Genta (Fedi Nuril), Ian (Igor Saykoji), Arial (Denny Sumargo) dan satu-satunya perempuan Riani (Raline Shah). Jalinan persahabatan yang diwarnai dengan kisah cinta membuat cerita ini tersaji indah.Â
Ya, banyak perubahan yang terjadi dan mengubah hidup mereka menjadi lebih baik. Ian berhasil menyelesaikan skripsinya, Genta dan Riani sukses dengan tugas-tugas dari kantor, Zafran semakin gigih mendekati Dinda adik Arial, sedangkan Arial sendiri berhasil mendapatkan pacar barunya. Perubahan perilaku yang positif sejak mereka berpisah, masing-masing menemukan kepribadiannya sendiri.
Sampai pada salah satu stasiun kereta api, Genta baru menjelaskan tujuannya, tetapi  lokasi sesungguhnya masih belum diungkapkan. Sengaja membuat kejutan dan penasaran sahabatnya.
Sesampainya di pos pertama Ranu Pani, barulah Genta menjelaskan rencana yang sesungguhnya, mendaki puncak gunung tertinggi di pulau Jawa sebagaimana telah mereka impikan selama ini. Kinilah saatnya pendakian dimulai, menuju Puncak Mahameru demi mengibarkan sang saka merah putih tepat pada tanggal 17 Agustus. Â
Kecelakaan sempat terjadi. Namun, perjalanan tetap bisa dinikmati dengan kompak hingga puncak. Saling menyemangati dan saling memahami. Saling membantu dan saling mengisi. Â Kunci utama untuk bisa sampai di puncak adalah kejujuran. Katakan jika memang lelah dan jangan dipaksakan. Meskipun hawa sangat dingin, tetapi harus dilawan dengan tetap bergerak.
Pada akhirnya mereka sampai pada tujuan, Puncak Mahameru tepat pada tanggal 17 Agustus. Sebuah keberhasilan yang luar biasa, mengingat halangan dan rintangan yang banyak telah menghadang.
Film ini layak ditonton, meskipun sudah sering tayang, tetapi ceritanya tak akan pernah usang. Selalu ada cinta di balik persahabatan. Sebaliknya, tak ada persahabatan tanpa adanya cinta.
Kalimat indah yang menjadi perhatian saya adalah :
“Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya,
tangan yang akan berbuat lebih banyak berbuat dari biasanya,
mata yang akan menatap lebih banyak dari biasanya,
leher yang akan lebih sering melihat ke atas.
serta mulut yang akan selalu berdoa"
Kami, lima orang bersahabat dari kelas 2 SMP, pun menempuh perjalanan mendaki hingga puncak tertinggi. Bukan Mahameru melainkan kawah Gunung Bromo. Kisah percintaan pun nyaris terjadi, hanya saja kami lebih memilih persahabatan yang abadi dari pada cinta yang belum tentu abadi.Â
Syukurlah, persahabatan itu langgeng hingga detik ini, dan semua kisah-kisah kami abadi dalam ingatan
Sumber ;
https://youtu.be/uSxNPgeOOpY
https://youtu.be/lAgt67okg1c
https://youtu.be/kIX-m_KrXks
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H