Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Mahasiswi Pilihan

27 April 2020   19:45 Diperbarui: 27 April 2020   19:46 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Keputusanku melanjutkan  kuliah di jurusan teknik sudah bulat. Tak ada seorang pun yang bisa menggoyahkan keinginanku untuk kuliah di sana. Terlebih, Bapak dan Ibu tidak keberatan aku akan melanjutkan pendidikan di jurusan teknik."Kamu jadi daftar jurusan teknik, Ran? Banyak lakinya, loh, kamu harus bisa jaga diri.  Nggak kasihan sama orang tuamu jika sampai putus kuliah tengah jalan?" Maya meminta aku mempertimbangkan lagi.

"Insyaallah, aku akan baik-baik saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, meskipun perempuan hak dan kewajiban kita sama dalam hal menuntut ilmu." Sambil membenahi meja tamu kuyakinkan Maya. 

"Aku akan memilih teknik elektro, May. Pertimbangannya, saat lulus nanti banyak perusahaan yang membutuhkan. Jadi, aku bisa cepat dapat kerja dan itu akan meringankan beban orang tua."

***

Masa orientasi pengenalan kampus berlangsung selama seminggu. Banyak kesan manis yang kudapatkan di sana dan aku sangat menikmati masa-masa awal menjadi mahasiswi baru.

Anehnya, aku merasa lebih senang berteman dengan cowok, apa karena latar belakang kehidupanku dekat dengan cowok? Aku besar di lingkungan keluarga yang banyak laki-lakinya, ke empat adikku lelaki dan teman main masa kecil pun banyak lelakinya.

Namun, bukan berarti aku tidak punya teman perempuan. Ada beberapa sahabat cewek yang juga sering kuajak tukar pikiran. Bagaimanapun juga, cara berpikir serta bertindak seorang lelaki itu beda dengan perempuan.

Siang itu, Biyan mengajakku mengunjungi ruang sekretariat Himajur. Dialah laki-laki pertama yang memperkenalkan diri padaku di hari pertama masuk kuliah. Berkulit sawo matang, hidung mancung dan rambut selalu rapi, lelaki itu selalu bangga dan menyebut dirinya manis.

"Ran, katanya mau ada acara buat mahasiswa baru, lho," ucap Biyan sambil mensejajarkan langkah.

"Aku belum tahu agenda kegiatan apa saja yang akan diselenggarakan. Apa ada pengumuman sebelumnya?" tanyaku.

"Ada, makanya kita perjelas ke sana, yuk!" ajak Biyan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun