Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Â Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran.
Lokasi
SDN 03 PANDEYAN
Lingkup Pendidikan
Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai
Meningkatkan  Motivasi dan Hasil Belajar Operasi Hitung Penjumlahan
Penulis
Any Handayani
Tanggal
13 September 2022
Situasi:Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah :
Orang tua jarang ada di rumah karena sibuk bekerja
Tidak adanya motivasi yang diberikan orang tua kepada siswa.
- Hilangnya percaya diri yang timbul dari diri siswa
- Siswa kurang menunjukkan semangat untuk mengikuti pembelajaran matematika.
- Kurangnya motivasi siswa untuk berprestasi.
- Pembelajaran yang dilaksanakan masih berpusat pada guru.
- Guru belum menggunakan model dan media pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik siswa.
Kemampuan dasar matematika menjadi bagian penting untuk pendidikan dan menjadi salah satu keterampilan yang diperlukan siswa untuk sukses. Kemampuan dasar matematika yang dimaksud adalah memahami konsep operasi hitung. Pemahaman konsep operasi hitung di lapangan masih dibilang cukup rendah. Di sini guru memiliki peran yang sangat kuat dalam menumbuhkan motivasi siswa  terhadap mata pelajaran matematika. Guru dapat melakukan Pembelajarannya dengan cara penggunaan model dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, dengan cara membuat permainan, game dan lain sebagainya
Tantangan :
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
 Tantangan yang di hadapi untuk mencapai tujuan pembelajaran ada dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Tantangan eksternal yang dihadapi oleh guru  adalah:
- Motivasi siswa yang cukup rendah.
- Rendahnya pemahaman konsep berhitung yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
- Guru dan orang tua belum memberi kesempataan kepada siswa untuk menumbuhkan motivasi berhitung.
Tantangan internal yaitu tantangan yang ada di lingkup sekolah yang terutama berasal dari guru, tantangan tersebut yaitu :
- Â Faktor guru yang masih menggunakan model dan media pembelajaran yang digunakan guru kurang variatif dan inovatif.
- Pembelajaran yang masih monoton sehingga kurang menarik dan siswa mudah bosan.
Tantangan itu yang menyebabkan seorang guru harus melakukan berbagai cara. Cara yag harus dilakukan guru haruslah tepat, seperti memanfaatkan media pembelajaran serta penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Selain itu juga banyak menyertakan pihak-pihak lain dalam lingkup sekolah seperti kepala sekolah dan teman sejawat.
Aksi :Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Tantangan yang ada di atas harus segera diselesaikan dengan langkah-langkah yang baik, diantaranya sebagai berikut :
Berkaitan dengan meningkatkan motivasi siswa;
Guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dilakukan dengan bermain, ini di sesuaikan dengan karakteristik siswa kelas 1.
Guru menjalin komunikasi yang baik dengan siswa, sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran guru selalu memberi motivasi kepada siswa.
Guru selalu menyapa siswa dengan menggunakan bahasa yang halus dan lembut.
 Berkaitan dengan model pembelajaran.
Model  pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL), di bantu dengan media konkrit yaitu bola plastik dan keranjang, Siswa dituntut aktif dengan memegang peran masing-masing untuk saling bertukar pengetahuan dalam kelompok belajar. Proses bertukar pengetahuan dalam kelompok belajar memudahkan siswa untuk memahami materi, sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Dalam pembelajaran anak diajak bermain. Adapun Langkah – langkah  kegiatan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning yang dilakukan oleh guru adalah sebagi berikut:
Orientasi siswa pada masalah, guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Mengorganisasikan siswa untuk belajar. Dengan mengunakan media power point dan video pembelajaran, guru membantu siswa mendifinisikan dan mengorganisasikan tugas beajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
Membimbing pengalaman individual / kelompok, guru mendorong siswa mengumpulkan informasi yang sesuai, melalui kegiatan diskusi dalam permainan bola.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, guru membantu siswa dalam merencanakan serta meyiapkan karya berdasarkan hasil diskusi bermain bola.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi dari kegiatan bermain bola.
Sedangkan langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran yang di lakukan oleh siswa adalah sebagi berikut :
Siswa di hadapkan dengan masalah penjumlahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Ini di disajikan dalam bentuk teks bacaan.
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk memecahkan masalah penjumlahan yang di praktekkan dengan kegiatan bermain memasukkan bola ke dalam keranjang.
Melalui kegiatan diskusi siswa mampu menyelesaikan masalah penjumlahan.
Siswa membuat kesimpulan dari diskusi, kemudian mempresentasikan kesimpulannya.
Berkaitan dengan media pembeajaran.
Guru bisa menggunakan media konkret yang ada disekitar sekolah sehingga siswa bisa lebih mengenal media yang ada, selain itu penggunaan media pembelajaran.
Media inovatif yang digunakan  adalah power point dan video pembelajaran animasi, media ini sangat menaik ini dibuktikan dengan siswa sangat antusias menyimak video pembelajaran animasi.
Guru juga menyediakan media konkrit berupa bola plastik dan keranjang. Dengan melalui permainan bola dan  menggunakan media yang konkrit siswa lebih mudah memahami materi penjumlahan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari sehingga  kegiatan pembelajaran juga lebih aktif dan interaktif.
Berkaiatan dengan penilaian.
Seorang guru juga dituntut untuk menilai secara keseluruhan dari ranah afektif, kognitif dan psikomotorik. Tentunya dalam instrumen yang lengkap mulai dari kisi – kisi, indikator ketercapian setiap ranah dan rubrik penilaian keterampilan untuk melengkapi penilaian akhir pembelajaran.
Â
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Kelebihan dalam Praktek pembelajaran Inovatik Aksi 2 adalah sebagai berikut :
- Pengelolaan kelas yang baik bisa meningkatkan keaktifan belajar siswa.
- Guru dalam menyampaikan materi secara maksimal dengan penuh semangat mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
- Ice breaking yang menarik dan interaktif membuat siswa tidak mudah bosan dan tetap semangat.
- Penerapan model pembelajaran, dan penggunaaan media konkrit yang disesuaikan dengan karakteristik siswa, membuat siswa mendapat pengalaman baru.
Dampak kegitan pembelajaran dengan menggunakan model problem based learning, metode permainan dibantu media bola plastik anak. Â Hasilnya cukup efektif karena strategi yang digunakan belajar sambil bermain, bermain seraya belajar dengan media benda konkrit, itu sesuai dengan karakteristik siswa kelas 1 yaitu bermain.Â
Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran ini telah berhasil meningkatkan  motivasi dan hasil belajar Operasi Hitung Penjumlahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H