Mohon tunggu...
Nya Soebroto
Nya Soebroto Mohon Tunggu... -

When I look at the hardships I'm going through, all I can do is thank Allah. Anything that brings us closer to Allah is surely a blessing😇

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

We Love You Pah

5 Desember 2015   19:06 Diperbarui: 5 Desember 2015   19:16 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

selamat jalan pah..

 

14 November 2015, aku tak menyangka dihari itu aku akan kehilangan seseorang yang teramat aku cintai melebihi lelaki manapun didunia ini...

masih ku ingat 3 hari sebelum hari itu, beliau menelpon dengan bersemangat menanyakan kepada putrinya ini kapan akan melepaskan masa lajangnya..

ya, memang akhir2 ini papahku sangat ingin aku segera menikah. sebagai cucu tertua di keluarga papahku aku sudah lebih dulu dilangkahi oleh adik sepupu ku yang kini telah memiliki seorang. masih ku ingat kata-kata papah saat itu " mbak kapan sih mau nikah, kamu itu udah cukup umur jangan cari-cari terus. kalo ememang ada yg serius seiman dan baik juga bisa jagain kamu ya udah nikah.masa papa belom punya cucu, sedangkan tante ita udah.lagian nanti kamu keburu tua".

saat itu ku tanggapi obrolan papahku dengan sedikit agak kesal, karena sudah berkali-kali papah selalu menanyakan kapan aku menikah sehingga membuatku sedikit agak terbebani dan menjadikan mood ku hilang.

semenjak memperdebatkan kapan aku menikah, papahku lebih sering ngobrol dengan adikku.mungkin jika ngobrol denganku pasti pembicaraannya tidak jauh dari "kapan aku menikah" dan kami pasti akan berdebat .

aku tak menyangka itu obrolan terakhir bersama papahku..3 hari setelah obrolan itu papahku masuk rumah sakit karena sesak dan kemudian tidak sadarkan diri hingga harus menjalani perawatan di ruang ICU. betapa binggungnya kami ketika mendapat kabar papahku masuk rumah sakit, tidak terbayangkan kami akan dipisahkan oleh maut. 

tangisku tidak berhenti setelah mendapat kabar itu, sambil mencari tiket kesana kemari karwna hampir semua maskapi sudah penuh.rasanya saat itu campur aduk sekali, hingga jam 3 pagi aku baru mendapatkan tiket untuk menuju ke palembang. lega namun masih tersisa rasa khawatir dengan kondisi papahku yang naik turun.

jam 4 sore kami sekeluarga baru berangkat dari jogja, perjalanan terasa lambat dan lama.dibenakku cuma ada rasa khawatir dengan keadaan papahku. rasanya ingin sekali segera sampai dan bisa melihat secara langsung papahku.

jam 4 pagi kami baru sampai ke baturaja, baturaja merupakan salah satu kabupaten di palembang. sudah tidak sabar rasanya memeluk dan menggengam tangan papahku yang terbaring di tempat tidur dengan berbagai alat di sekujur tubuhnya. lemas dan sedih rasanya melihat kondisi papahku.ku bisikkan ditelinga beliau " pah, aku , ade, mama ada disini untuk jaga papa ngerawat papa.papa harus sembuh.kita semua masih sangat membutuhkan papa.papa pengenkan liat aku nikah nanti, jadi papa harus sembuh" .

alhamdulillah papahku masih bisa memberikan reaksinya..matanya berkedip-kedip seolah-olah mengisyaratkan bahwa beliau merasakan keberadaan kami disitu. tensi papahku pun mulai naik sedikit demi sedikit, kondisinya pun stabil setelah kami semua berkumpul.namu sungguh tidak menyangka hari sabtu selepas maghrib kondisinya semakin drop dan drop..., sehingga suster-suster membantu papahku dengan alat pompa pernapasan.

sedih dan rasanya ingin menangis sekencang-kencangnya namun kutahan karena suster memintaku untuk terus membimbing papahku dengan dua kalimat syahadat...berkali-kali ku bimbing papahku hingga hembusan nafas beliau yang terakhir..dan suster mengatakan papahku telah tiada....rasa itu tidak bisa kutahan lagi, tumpah sudah air mataku, aku menangis sejadi-jadinya apalagi ketika adik-afik papahku datang dan memelukku..rasanya badanku limbung tak kuasa menahan beban..aku terjatuh dan masih terus menangis.

cepat sekali Allah memanggil papahku, padahal belum puas rasanya ingin membahagiakan beliau. masih banyak hal-hal yang ingin ku lakukan bersama papahku. aku masih ingin berbincang-bincang walaupun akhirnya kami akan berdebat setelahnya karena memiliki pandangan masing2 dan kami memang memiliki watak yang sama yaitu keras kepala.

pah, terimakasih untuk semua kasih sayang papah. terimakasih untuk cinta dan semua pengorbanan yang telah papah berikan kepada kami.maaf jika mbak belom bisa menyanggupi keinginan papah untuk segera menikah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun