Mohon tunggu...
Anya Prilla Azaria
Anya Prilla Azaria Mohon Tunggu... Lainnya - Life enthusiast.

INFJ. Someone who loves psychology and philosophy. anya.prillaazaria14@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Decluttering dan Makna Mengikhlaskan

28 Mei 2022   21:15 Diperbarui: 29 Mei 2022   18:38 1063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi merapikan barang, menyingkirkan barang yang tidak dipakai. (SHUTTERSTOCK/HALFPOINT)

Proses untuk merelakan barang-barang yang biasa dipakai oleh suaminya adalah yang paling sulit. Menangis itu hal yang pasti. Itu sangat wajar terjadi karena memang pada hakikatnya manusia seperti itu. Banyak kenangan yang menerobos relung hati yang pada awalnya tegar menjadi rapuh kembali. 

Merelakan barang tersebut untuk diberikan kepada oranglain yang membutuhkan menjadi simbol paling dalam mengenai keikhlasan. 

Bagaimana kita bisa dengan ikhlas memberikan barang tersebut saja sudah sangat luar biasa. Berharap orang yang akan menerimanya nanti juga akan sebahagia orang yang dulu pernah memakainya. 

Hal itu memiliki arti bahwa kita tidak menjadi orang yang tega atau jahat dengan membuang barang tersebut. Justru kita membuktikan bahwa kita bisa hidup dengan baik tanpa harus terus meratapi kenangan menyedihkan dari barang tersebut. 

Rela, ikhlas, dan move on. Menurut saya 3 hal tersebut adalah kunci terpenting dari konsep decluttering. Barang bisa rusak dan lapuk dimakan oleh waktu, tapi memori dan kenangan tentu akan tersimpan dengan baik di hati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun