Proses untuk merelakan barang-barang yang biasa dipakai oleh suaminya adalah yang paling sulit. Menangis itu hal yang pasti. Itu sangat wajar terjadi karena memang pada hakikatnya manusia seperti itu. Banyak kenangan yang menerobos relung hati yang pada awalnya tegar menjadi rapuh kembali.Â
Merelakan barang tersebut untuk diberikan kepada oranglain yang membutuhkan menjadi simbol paling dalam mengenai keikhlasan.Â
Bagaimana kita bisa dengan ikhlas memberikan barang tersebut saja sudah sangat luar biasa. Berharap orang yang akan menerimanya nanti juga akan sebahagia orang yang dulu pernah memakainya.Â
Hal itu memiliki arti bahwa kita tidak menjadi orang yang tega atau jahat dengan membuang barang tersebut. Justru kita membuktikan bahwa kita bisa hidup dengan baik tanpa harus terus meratapi kenangan menyedihkan dari barang tersebut.Â
Rela, ikhlas, dan move on. Menurut saya 3 hal tersebut adalah kunci terpenting dari konsep decluttering. Barang bisa rusak dan lapuk dimakan oleh waktu, tapi memori dan kenangan tentu akan tersimpan dengan baik di hati.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H