Mohon tunggu...
anya
anya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Hobi saya adalah membaca buku, menulis, menonton, serta mendengarkan lagu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pentingnya Feminisme di Kalangan Masyarakat Muda

26 November 2022   13:24 Diperbarui: 26 November 2022   13:38 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Feminisme"
Kata ini mungkin sudah sangat sering Anda dengar dalam percakapan dengan teman perempuan Anda, dalam film, buku, musik, stand-up comedy, pidato global, debat, atau bahkan di mana saja. Namun, kata ini sangat umum digunakan sehingga identik dengan wanita mandiri yang kuat, alias wanita bersifat lebih unggul daripada pria. Sayangnya, beberapa pria dan bahkan wanita mengira kata "feminisme" mirip dengan bashing (merendahkan) pria.

Hal tersebut tidaklah benar!

https://you.wemove.eu/campaigns/reshape-power

Jadi apa itu Feminisme?

Feminisme merupakan sebuah gerakan perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria. Feminisme tidak seperti pandangan atau pemahaman lainnya. Konsep feminisme pada dasarnya memberikan keuntungan bagi kedua gender yakni laki -- laki maupun perempuan. Secara umum, feminisme dapat dilihat sebagai gerakan untuk mengakhiri seksisme, eksploitasi seksis, dan penindasan serta mencapai kesetaraan gender sepenuhnya dalam hukum dan praktik dalam kegiatan keseharian.

Sejarah Munculnya Feminisme di Indonesia

Feminisme di Indonesia mengacu pada sejarah panjang wacana kesetaraan gender untuk membawa perubahan sosial yang positif di Indonesia. Masalah yang dihadapi perempuan di Indonesia pada abad ini antara lain kekerasan gender, pernikahan di bawah umur, dan kurangnya keterwakilan dalam sistem politik. Feminisme dan gerakan hak perempuan dimulai pada masa kolonial Indonesia di bawah kekuasaan Belanda dan dipelopori oleh pahlawan nasional Kartini  seorang wanita bangsawan Jawa yang mengadvokasi pendidikan bagi semua perempuan dan anak perempuan tanpa memandang status sosial.

89005p-63819c8234b89858a1788a32.jpg
89005p-63819c8234b89858a1788a32.jpg

https://kompaspedia.kompas.id/baca/profil/tokoh/raden-ajeng-kartini

Penerapan Feminisme di Kalangan Masyarakat

Secara umum, feminisme dapat dilihat sebagai gerakan untuk mengakhiri seksisme, eksploitasi seksis, dan penindasan serta mencapai kesetaraan gender sepenuhnya dalam hukum dan praktik.

Di dalam Feminisme terdapat 2 poin yang bersifat penting secara fundamental dalam konteks penerapan nilai -- nilai feminisme

  • Kesetaraan Gender (Gender Equality)  

Kesetaraan gender merupakan sebuah sistem sosial yang memberikan kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan di bidang politik, ekonomi, pendidikan, dan sebagainya.

  • Keadilan Gender (Gender Equity)

Keadilan gender juga merupakan sebuah sistem sosial yang berarti menghormati semua orang tanpa diskriminasi, tanpa memandang gender mereka. Ini juga berarti mengatasi ketidaksetaraan gender yang membatasi kemampuan seseorang untuk mengakses peluang untuk mencapai kesehatan, pendidikan, dan peluang ekonomi yang lebih baik berdasarkan gender mereka.

picture2-6381966f08a8b52db97abde3.jpg
picture2-6381966f08a8b52db97abde3.jpg

https://hdr.undp.org/content/two-steps-forward-one-step-back-where-are-we-heading-gender-equality

Dampak dari Feminisme di Kalangan Masyarakat

Feminisme telah memainkan peran yang penting di dalam kalangan masyarakat Indonesia, diantaranya :

Dampak Positif :

  • Feminisme mengukir jalan penghormatan diri sekaligus kekaguman terhadap perempuan ketika mereka diberikan status sosial yang setara di masyarakat.
  • Ketika perempuan diberi kekuatan yang setara karena feminisme, mereka mengembangkan rasa memiliki yang mendorong mereka untuk berkontribusi lebih banyak kepada orang-orang di sekitar mereka baik secara pribadi maupun profesional.
  • Ketika pria merangkul pemikiran dan praktik feminis, yang menekankan nilai pertumbuhan timbal balik dan aktualisasi diri dalam semua hubungan, kesejahteraan emosional mereka akan meningkat.
  • Konsep feminisme memunculkan wadah serta pergerakan yang membantu sebagai korban kekerasan yang membela hak -- hak asasi wanita.

Dampak Negatif :

  • Wanita yang menerapkan feminisme yang bersifat radikal sering melihat diri mereka sebagai gender yang lebih baik dan ingin memisahkan diri dari masyarakat lainnya, hal tersebut meningkatkan sifat arogansi dimana wanita merasa paling unggul baik secara pribadi maupun profesional.
  • Dengan kemunculan kata feminisme, tak jarang juga ada perempuan yang menggunakan kata tersebut untuk mengabaikan kodrat mereka sebagai perempuan. Salah satu contohnya ialah sifat independen yang berlebihan membuat mereka berpikir bahwa menikah merupakan beban sehingga mereka lebih memilih untuk melakukan semuanya sendiri tanpa harus menikah.

1b8be877-90bd-4dfa-bded-03904b1b94fe-169-638197a94addee6f5415af22.jpg
1b8be877-90bd-4dfa-bded-03904b1b94fe-169-638197a94addee6f5415af22.jpg

https://www.cnnindonesia.com/tag/feminisme

Kesimpulan

Berdasarkan yang telah disampaikan mengenai feminisme, kami dapat menangkap akan pentingnya kesadaran bahwa kualitas manusia tidak ditentukan oleh gender. Setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, serta mempunyai kesempatan yang sama untuk berkriprah dalam kehidupan masyarakat tanpa harus memperhatikan gender. Salah satu alasan utama feminisme sebagai sesuatu yang harus melibatkan generasi  muda adalah untuk menumbuhkan kesadaran sejak dini pada generasi muda bahwa setiap wanita maupun pria mempunyai kesempatan dan hak yang sama dalam pengembangan kualitas diri . Di dalam masyarakat muda, sering terdapat miskonsepsi umum bahwa hanya perempuan yang bisa menjadi feminis dan feminisme hanya menguntungkan perempuan. Pada kenyataannya, feminisme memperjuangkan kesetaraan jenis kelamin, bukan superioritas perempuan. Dan salah satu tujuan utama feminisme adalah untuk mengambil peran gender yang telah ada selama bertahun-tahun dan mendekonstruksinya untuk memungkinkan orang hidup bebas dan berdaya, tanpa terikat pada batasan 'tradisional'. Ini akan menguntungkan pria dan wanita. Ini adalah gerakan yang dapat, dan harus, dilakukan oleh semua orang. Oleh karena itu, kami dapat menyimpulkan bahwa penerapan feminisme dapat menguntungkan kedua gender yakni perempuan dan laki -- laki, namun tentunya feminisme yang diterapkan sebaiknya bersifat netral dan lebih mengutamakan nilai kemanusiaan serta tidak bersifat fanatik, yang justru akan menimbulkan konflik dalam masyarakat.

Sumber dan Referensi :

https://kumparan.com/primadiani-difida-widyaputri/penerapan-teori-feminisme-dan-kesetaraan-gender-dalam-ekonomi-politik-global-1xDJoqLdpNf/4

https://www.kompasiana.com/taniayulia7041/6145f46553f9cd647c1bc6f2/feminisme-bersifat-positif-atau-negatif

https://roomme.id/artikel/lifestyle/pengertian-dan-kekeliruan-mengenai-feminisme-di-indonesia

https://baktinews.bakti.or.id/artikel/apa-yang-perlu-diketahui-tentang-dasar-dasar-feminisme-bagian-2-selesai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun