Mohon tunggu...
Anwar Sodik
Anwar Sodik Mohon Tunggu... Entrepreneur -

startup enthusiast, (super) handsome-geek

Selanjutnya

Tutup

Humor

Review Dunia Hantu

6 Mei 2011   13:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:01 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam sunyi, ku sendiri Duduk sepi diatas pohon Kubiarkan, rambutku terurai… Tanpa kaki, kelelawar, anjing, dan bulan purnama… Kumenanti kekasihku yang belum mati Kapan mati, kekasihku? Kumenanti kau disni Ayo mati, bunuh diri! Biar kita jumpa lagi, seperti dulu ……. Tadi malam saya mendengarkan lagu diatas. Kamis malam jumat dengerin lagu horror seperti itu memang nikmat, menyeramkan, sekaligus mengasyikkan. :D. Lagu diatas berjudul Rintihan Kuntilanak, sempat popular di radio didaerah saya beberapa tahun lalu.Tapi tetap enak didengarkan. Ngomgong-ngomong masalah kuntilanak, setan, jin, genderuwo, dan variannya, rasanya kurang lengkap kalau nggak ngomongin kebiasaan mereka. Menurut mitos, mereka gentayangan (gentayangan=terbang??) setiap malam jumat. Ih, serem boo’ … :D Ya udah, daripada ngomongin kebiasaan dan lifestyle mereka (lifestyle?) lebih baik kita membandingkan setan, hantu, jin, genderuwo, tuyul, dan variannya di Indonesia dengan saudara-saudara mereka di Luar Negeri. Oke, untuk mempersingkat, kita sebut saja HANTU untuk menyebut setan, jin, genderuwo, dan sebagainya. Nggak tahu kenapa, Hantu di Indonesia tampangnya pasti menyeramkan, pakainnya lusuh, dan terkesan kurang terawat. Mulai dari kuntilanak, sundel bolong, sampai suster ngesot. Menurut wikipedia :

Masyarakat Indonesia mengenal berbagai jenis hantu/makhluk spiritual. Berikut adalah jenis-jenis hantu yang dikenal di Indonesia:

Kuntilanak identik dengan wanita yang “cantik” (menurut saya nggak cantik sama sekali!) yang tangannya dingin, dan kalau malem suka beli nasi goreng deket Kuburan, and bayarnya pake duit yang lama kelamaan jadi daun .. :D LOL Bandingkan dengan “saudara-saudara mereka” yang hidup di Luar negeri. Banyak perbedaan. Dilihat dari fashion, Hantu Luar Negeri terlihat lebih glamour, terawat, dan fashionable. :D Kita mulai dari ASIA. Chinese Vampire Di China dan Taiwan Hantunya keren. Pake topi pula. Menggunakan pakaian a la dinasty Chinense. Udah tau kan, itu lho, vampire-vampire china. Yang kalau jalan tangannya pasti lurus kedepan, trus jalannya loncat-loncat. Oiya, ada lagi yang bikin hantu Asia ini keren. Yaitu mereka bisa bertarung melawan Pendekar-pendekar kung fu. Kadang-kadang mereka menang. Kita menuju EROPA.

Dracula Disana ada Hantu yang tak kalah keren. Ada Dracula dan Scream. Dracula sendiri pakiannya bagus banget. Memakai jubah, seperti Superman. Tapi saya tidak tahu, Dracula ini bisa terbang atau tidak. Si Dracula ini denger-denger doyan minum darah. Darah apa ya? Darah janda (kembang)? Haha.. Scream sendiri adalah hantu bertopeng.
Scream Wajahnya ditutupi topeng yang berbentuk semi-abstrak, dan lumayan menyeramkan. :D. Belajar dari Hantu Luar negeri, kenapa kita tidak menciptakan “tokoh hantu” yang keren dan tidak kampungan. Saya sendiri tertawa geli sewaktu beberapa tahun lalu digegerkan oleh adanya hantu Kolor Ijo. Oh kids, nggak keren sama sekali. Kolor Ijo.
Kolor Ijo = Hulk? Pasti hantunya itu memakai celana kolor berwarna hijau. Mungkin kalau badannya kekar, dan berotot bisa mirip Hulk. :D.
Princess Coba kita ciptakan hantu-hantu glamor. Misal hantu Pangeran Putri dari kerajaan seberang. Dengan wajahnya yang cantik, dan perhiasannya yang glamor dan berkilau. Tapi tiba-tiba kepalaya bisa putus dan terbang sendiri… hihihi…  :’( Udah ah, jadi ngawur kemana-mana. Sampai jumpa di Postingan saya mendatang, Sahabatmu, Ann Savories Tulisan ini juga saya posting di blog saya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun