Mohon tunggu...
KAUTSAR NABILATUL ANWAR
KAUTSAR NABILATUL ANWAR Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

HI SEMUA!! Saya harap kalian semua sehat,happy dan dalam lindungan tuhan Jangan Lupa untuk Bersyukur Guysss SEMANGAT!!

Selanjutnya

Tutup

Financial

Membangun Kesuksesan Bisnis Melalui Kinerja Berbasis Syariah

20 Desember 2024   14:04 Diperbarui: 20 Desember 2024   14:04 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Membangun Kesuksesan Bisnis Melalui Kinerja Berbasis Syariah: Sebuah Perspektif Modern

Di era yang penuh tantangan ini, keberhasilan sebuah bisnis tidak hanya diukur dari angka profit semata. Sebagai seorang pengamat ekonomi syariah yang telah mengikuti perkembangan bisnis selama dua dekade terakhir, saya melihat bahwa kinerja bisnis yang berkelanjutan membutuhkan fondasi yang lebih dalam dari sekadar pencapaian finansial.


Kinerja bisnis, dalam pandangan modern, merupakan manifestasi dari berbagai elemen yang saling terjalin. Bayangkan sebuah permadani yang indah -- setiap benang mewakili aspek penting: kepuasan pelanggan, pencapaian strategis, dan kontribusi ekonomi. Ketika semua elemen ini berharmoni, terciptalah kinerja yang menakjubkan.


Prof. Ahmad Syafii Antonio, pakar ekonomi syariah terkemuka, pernah mengatakan, "Bisnis syariah bukan sekadar mengejar keuntungan, tetapi menciptakan keseimbangan antara profit dan keberkahan." Pernyataan ini menegaskan bahwa kinerja bisnis syariah memiliki dimensi yang lebih luas.


Dalam mengembangkan kinerja bisnis yang unggul, ada empat pilar utama yang perlu diperhatikan,

Pertama, kompetensi -- bukan hanya tentang keterampilan teknis, tetapi juga mencakup kepemimpinan dan hubungan interpersonal.

Kedua, pemberdayaan karyawan yang memberikan ruang untuk berkembang dan berinovasi.

Ketiga, sistem kompensasi yang adil dan transparan.

Keempat, penghargaan yang memotivasi dan menginspirasi.


Menariknya, perspektif syariah menawarkan framework yang unik dalam memandang kinerja bisnis. Seperti yang tertuang dalam Al-Quran Surat Al-Mulk ayat 3-4, kita diingatkan untuk selalu menjaga keseimbangan dan kesempurnaan dalam setiap tindakan. Dalam konteks bisnis modern, ini berarti menjalankan operasi dengan prinsip-prinsip etis: menghindari praktik-praktik curang, menjaga kejujuran dalam pemasaran, dan memastikan produk yang dipasarkan sesuai dengan yang dijanjikan.


Pengalaman menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang menerapkan prinsip syariah dalam kinerjanya cenderung lebih tahan menghadapi gejolak ekonomi. Mereka tidak hanya fokus pada pertumbuhan finansial, tetapi juga pada pembangunan ekosistem bisnis yang sehat -- mulai dari kesejahteraan karyawan hingga kontribusi sosial melalui zakat dan sedekah.


Di tengah persaingan global yang semakin ketat, perbaikan kinerja menjadi keharusan. Namun, perbaikan ini harus holistik -- mempertimbangkan faktor internal seperti pengembangan SDM dan faktor eksternal seperti adaptasi terhadap perubahan pasar. Yang membedakan pendekatan syariah adalah integrasinya dengan nilai-nilai spiritual dan etika bisnis yang luhur.


Sebagai penutup, mari kita ingat bahwa kesuksesan bisnis yang sejati tidak hanya diukur dari laporan keuangan, tetapi juga dari dampak positifnya terhadap masyarakat dan lingkungan. Dalam paradigma syariah, kinerja bisnis yang baik adalah yang membawa keberkahan -- bukan hanya untuk pemilik dan karyawan, tetapi juga untuk seluruh pemangku kepentingan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun