Mohon tunggu...
Anwar
Anwar Mohon Tunggu... Petani - Mahasiswa Muhammadiyah Mataram

Suka main bola

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Jean Piaget

16 November 2024   09:52 Diperbarui: 16 November 2024   10:04 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Jean Piaget adalah seorang psikolog asal Swiss yang terkenal karena teorinya tentang perkembangan kognitif pada anak-anak. Piaget memandang perkembangan intelektual anak sebagai serangkaian tahapan bertahap yang masing-masing memiliki ciri khas yang membedakannya dari tahap sebelumnya. Teori Piaget memiliki dampak besar dalam pendidikan dan psikologi perkembangan, serta memberikan wawasan mendalam mengenai bagaimana anak-anak berpikir, belajar, dan berkembang.

Tahapan Perkembangan Kognitif Piaget

Piaget mengidentifikasi empat tahapan utama dalam perkembangan kognitif anak:

Tahap Sensori motor (0-2 tahun)

Pada tahap ini, bayi mulai mengembangkan kemampuan untuk mengenali objek melalui indera dan gerakan tubuh. Mereka mulai memahami konsep objek permanen, yaitu pemahaman bahwa objek tetap ada meskipun tidak terlihat.

Tahap Pra operasional (2-7 tahun)

Pada tahap ini, anak-anak mulai menggunakan simbol, seperti kata-kata dan gambar, untuk mewakili objek dan peristiwa. Namun, pemikiran mereka masih egosentris, yaitu mereka kesulitan memahami perspektif orang lain. Pemikiran mereka juga bersifat intuitif, bukan logis.

Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun)

Di tahap ini, anak-anak mulai dapat berpikir secara logis tentang peristiwa yang konkret dan dapat memahami konsep seperti konservasi (misalnya, bahwa jumlah air tetap sama meskipun bentuk wadahnya berubah). Mereka mampu menyelesaikan masalah secara lebih sistematis dan terorganisir, meskipun masih terbatas pada hal-hal yang nyata dan dapat diamati.

Tahap Operasional Formal (11 tahun ke atas)

Pada tahap ini, anak-anak mulai mengembangkan kemampuan berpikir abstrak dan hipotesis. Mereka dapat berpikir tentang kemungkinan dan konsep yang tidak langsung berkaitan dengan pengalaman nyata. Mereka mulai mampu menyusun argumen logis dan berpikir tentang ide-ide yang lebih kompleks, seperti moralitas dan keadilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun