Lalu rumbai yang menyatu disebelah kiri pemakai Bulang Teget, memang sengaja lebih rendah dari rumbai berbaris yang terbuka. Filosofinya, seorang istri selalu menjaga harkat martabat suaminya. Mengikat rapat segala sesuatu dalam rumah tangga mereka, tidak dibukakan ke orang lain sekalipun kepada orang tua.
Artinya Bulang Teget dalam budaya Simalungun, menjelaskan bahwa sebuah keharusan  bagi seorang perempuan menjaga nilai-nilai kebudayaan, nilai kehormatan dan nilai kebanggaan dengan 3 (tiga) ikatan yaitu pertama, terikat pada pasangan suami istri. Kedua, terikat pada orang tua dan mertua. Ketiga, terikat pada Tuhan yang Maha Pencipta.
Tentu saja, sebagai orang Simalungun, saya berharap, nilai-nilai baik ini menyatu dengan Ibu Iriana yang mendampingi Pak Jokowi dalam menjalankan roda pemerintahan di Indonesia. Diberkati selalu kesehatan, dilimpahkan kekuatan mendampingi Pak Jokowi dan Diberkahi segala kehormatan membawa Indonesia Maju.
Matur Suwun, Ibu Iriana. Terima Kasih, Dieteitupa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H