Mohon tunggu...
Anwar Zain
Anwar Zain Mohon Tunggu... Lainnya - Pengajar

Berkarya untuk bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Apakah "Minat" Itu Alasan Belajar Harus Berdiferensiasi?

4 Oktober 2024   00:18 Diperbarui: 11 Oktober 2024   07:30 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Cara belajar anak yang beragam tidak sama

Isumber gambar: pendidikanindonesia-fib.ub.ac.id
Isumber gambar: pendidikanindonesia-fib.ub.ac.id

4. Kesempurnaan organ tubuh atau Anak Berkubuthan Khusus dalam fisik (seperti; tuli, buta, bisu dan lain sebagainya)

sumber gambar: Kavacare
sumber gambar: Kavacare

Selain 3 (tiga) di atas perbedaan yang dimiliki oleh anak "agak" sulit kita mentoleransi bahwa termasuk juga diberikan pelayanan atas dasar dalil pembelajaran berdiferensiasi, misalnya terkait "minat" anak, seperti; ada anak yang tidak minat belajar matematika! 

Apakah kita akan mentoleransi anak itu boleh belajar yang lain saja sebagai pengganti matematika apalagi kalau hanya sekedar alasan "Malas", yang ternyata malas itulah sebenarnya menjadi alasan dalam diri anak tersebut. 

 sumber gambar: Kavacare
 sumber gambar: Kavacare

Malas seperti itu Tidak Bisa dan Tidak Benar, karena ketika kita bicara dalam konteks pendidikan semua anak itu punya kemampuan modal dasar yang sama dengan anak yang lainnya yaitu modal "otak" atau pikiran.

Kalau dalam agama setiap anak itu punya "Fithroh" yaitu Potensi Baik. Adapun masalah minat itu hanya terkait motivasinya saja terhadap apa yang disukainya. 

sumber gambar: Kavacare
sumber gambar: Kavacare

Oleh karena itu, apabila ada anak yang tidak minat belajar matematika solusinya bukan menggantinya tidak belajar matematika, tetapi yang menjadi solusinya tersebut ialah bagaimana cara kita agar anak itu bisa membuka hati mempunyai kesadaran hati bahwa belajar matematika itu penting dalam "Kehidupannya" baik sekarang maupun akan datang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun