Mohon tunggu...
Anwar Zain
Anwar Zain Mohon Tunggu... Lainnya - Pengajar

Berkarya untuk bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

AUD Belum Maksimal Bicara, Wajar atau Masalah?

2 Juni 2024   21:28 Diperbarui: 3 Juni 2024   08:44 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagai fenomena anak terkait kemampuan berbahasa dari fenomena tersbut, hal itu menunjukkan bahwa yang namanya "Berbicara" itu ialah sebuah "Keterampilan" mengeluarkan huruf berupa kata-kata membentuk kalimat dari mulut anak yang ditujukan kepada lawan bicaranya. Tetapi keterampilan bicara itu tidak bisa mewakili untuk menilai secara komprehensif bahwa anak yang sedikit biacara atau banyak bicara adalah anak yang bermasalah atau sukses aspek perkembangan bahasanya.

sumber gambar: KaosBapakSholeh
sumber gambar: KaosBapakSholeh

Tetapi kita harus melihat 2 (dua) aspek, yaitu pertama, apakah aspek Reseptif anak bagus dalam memahami kata-kata dan maksud isyarat yang disampaikan lawan biacaranya kepada dia. Karena tahap inilah yang menentukan anak itu mempunyai "kemampuan pemahaman" bahasa dari lawan bicaranya. 

Kemudian, aspek kedua ialah Ekspresif, untuk mengetahui dan menguji anak itu mempunyai kemampuan pemahaman bahasa yang baik harus dilihat ketika anak "Merespon" pembicaraan lawan bicaranya, apakah dia menjawab pembicaraan dengan tepat atau dengan menggunakan ekspresi isyarat yang tepat ataukah anak itu tanpa bicara dia tepat melakukan apa yang di instruksikan lawan bicarnya secara tindakan.

sumber gambar: theasianparent
sumber gambar: theasianparent

KESIMPULAN:

  • Berbicara merupakan suatu keterampian mengungkapkan kehendak dan ide pendapat sebagai salah mengukur kemampuan pemahaman bahasa anak.
  • Untuk mengukur kemampuan pemahaman bahasa anak tidak hanya dengan bicara, bisa juga dengan respon isyarat dan juga ketepatan apa yang dilakukan anak sebagaimana mestinya suruhan/instruksi lawan biacaranya.
  • Karena Berbicara itu sebuah “Keterampilan” maka seyogianyalah kalau mau anak panai bicara harus banyak-banyak latihan. Bagaimana latihannya, 1)Perbanyak mendengar kata-kata /informasi dan melihat hal yang baru, karena semakin banyak telinga anak mendengar informasi dan semakin banyak mata anak melihat hal yang baru, maka akan semakin banyak “Perbendaharaan Kamus Bahasa” yang terekam diotak anak tersebut. 2)Biasakan melakukan diskusi dengan anak, sering-sering mengajak anak berbiacara dengan saling bergantian bicara atau biacara 2 (dua) arah. Karena semakin anak sering bicara dengan orang lawan bicaranya, maka semakin handal anak mengungkapkan kata-kata sebagai latihan anak mengeluarkan kumpulan kata-kata dan informasi yang ada dalam memori otak anak tersebut. 3) Berikanlah teladan pengucapan yang benar ketika berbicara agar anak dapat meniru kata-kata yang benar sebagaimana mestinya, bukan malah mengikuti penyebutan kata-kata yang keliru diucapkan oleh anaknya.

Penulis: Anwar Zain, S.Pd.I.,M.Pd.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun