“Quraish dan Yahudi mendustakan Al-Qur’an, mereka berkata: “Qur’an adalah sihir ia sendiri yang membuatnya, lalu dinisbahkan dan dihubungkan kepada Allah, Allah Swt mengumumkan kepada mereka: "ألم ذلك الكتاب " maksudnya adalah: Wahai Muhammad, kitab yang kami turunkan kepadamu, berasal dari huruf yang putus-putus ini (Alif, Lam, Mim) dan semacamnya. Dimana dia huruf Alif-Ba kalian, maka buatlah seperti itu jika kalian benar.”
B. Bukti lainnya sebuah Hadits yang datang dari imam Ali Musa al-Ridha, beliau mengatakan:
"علي بن موسى الرضا "... ثم قال ان الله تبارك وتعالى انزل هذا القرآن بهذه الحروف التي يتداولها جميع العرب ثم قال: (قل لئن اجتمعت الإنس والجن على أن يأتوا بمثل هذا القرآن لا يأتون بمثله..."
"...Kemudian imam Ridha berkata: Allah Swt menurunkan Al-Qur'an ini dengan menggunakan huruf-huruf ini dimana seluruh bangsa Arab berbicara dengannya. Kemudian Allah Swt berfirman: "Katakanlah sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa dengan Al-Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya..."
C. Catatan lain yang mendukung pandangan tentang makna huruf muqatha'ah Qur'an ini adalah bahwasanya dalam 24 perkara dan kasus dalam Al-Qur'an yang permulaan surahnya dimulai dengan ini, setelah huruf muqaththa'ah segera membicarakan tentang Al-Qur'an dan keagungannya, hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara keduanya huruf muqhattha'ah dan keagungan Al-Qur'an, beberapa contoh dia antaranya:
الۤرٰ ۗ كِتٰبٌ اُحْكِمَتْ اٰيٰتُهٗ ثُمَّ فُصِّلَتْ مِنْ لَّدُنْ حَكِيْمٍ خَبِيْرٍۙ (Qs. Hud ayat 1)
طٰسٓ ۚ تِلۡكَ اٰيٰتُ الۡقُرۡاٰنِ وَكِتَابٍ مُّبِيۡنٍۙ (QS. An-Naml ayat 1)
تِلۡكَ اٰيٰتُ الۡكِتٰبِ الۡحَكِيۡمِۙ .الٓمّٓ (Qs. Luqman ayat 1-2)
كِتٰبٌ اُنۡزِلَ اِلَيۡكَ فَلَا يَكُنۡ فِىۡ صَدۡرِكَ حَرَجٌ مِّنۡهُ لِتُنۡذِرَ بِهٖ وَذِكۡرٰى لِلۡمُؤۡمِنِيۡنَ. .الۤمّۤصۤ (Qs. Al-A’raf ayat 1-2)
2. Dalil Sejarah
Pada masa jahiliah orang-orang Arab memiliki pasar besar bernama "pasar Akaazh" di mana ada perkumpulan penting sastra, juga merupakan kongres politik dan ekonomi, karya-karya sastra Arab juga dipertontonkan oleh penyair-penyair berkemampuan tinggi, dan yang terbaik akan dipilih sebagai sya'ir terbaik di tahun itu yang dikenal tujuh atau sepuluh bait, bagi yang mendapatkan kemenangan pada perlombaan besar ini menentukan masa depan syair dan kabilah penyair tersebut, pada masa itu Al-Qur'an menyeru dan menantang mereka untuk membuat semacam Al-Qur'an, dan mereka menunjukkan ketidakmampuan mereka dalam membuat tandingan Al-Qur'an dan semua bertekuk lutut di hadapannya.