Sampai akhirnya, Angga, Richard, Rudi, Bony bertaruh seperti dalam film, tetapi bedanya adalah taruhan untuk membuat Sarah menjadi lebih manusiawi. Nah, di sinilah unsur komedi dapat dimasukkan saat mereka satu per satu merancang segala cara dan merealisasikannya untuk membuat Sarah lebih ekspresif, tidak hanya marah.Â
Dalam momen tersebut mereka juga semakin mengetahui alasan Sarah tidak sebegitunya berempati, menutup segala ekspresi. Hingga akhirnya, Angga dapat membukanya, Sarah perlahan mengarahkan keteratrikannya kepada Angga.
Akhir yang tidak disangka, bukannya hubungan percintaan yang didapat, Sarah justru memperlakukan Angga sangat berbeda antara di luar kantor dan di dalam kantor. Angga pun dengan keirasionalannya selalu mengangguk atas perintah Sarah, suasana kantor tidak berubah, Sarah pun demikian, dan Angga adalah boneka favorit Sarah. Ditutup dengan adegan Sarah dan Angga saling memeluk di sofa rumahnya sambil mengedipkan salah satunya matanya ke kamera, selesai. Dengan begitu, antara cover dan jalan cerita menjadi lebih menyatu, satu tuju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H