Penampilan di sini dispesifikkan pemakaian baju, ya. Seperti tampak pada konten tersebut bahwa yang digarisbawahi adalah gaya berpakaian pelanggan. Sementara itu, tujuan pelanggan adalah membeli iphone (jika cocok). Misalnya, jika penampilan berhubungan dengan kaos, warna kaos, merek kaos dan tujuan berhubungan dengan iphone, tidak ada korelasi di antara keduanya.
Dengan demikian, pelanggan  yang berpakaian dengan standar kelayakan tertentu tidak memiliki korelasi dengan perwujudan tujuan pelanggan yang berhubungan dengan jumlah nominal uang. Artinya, pelanggan berpakaian merah, kuning, atau hijau seharusnya mendapatkan perlakuan yang sama. Selain itu, pelanggan yang berpakaian merah, kuning, atau hijau juga wajib mendapatkan produk tujuannya jika dan hanya jika pelanggan tersebut memenuhi harga produk tersebut.
"Terus kita ga boleh kezel dengan perlakuan karyawan yang ga sopan?"
Ya, terserah. Karena ranahnya moral atau tidak bisa dibenar/salahkan, pelanggan bisa memilih tidak merealisasikan tujuannya (membeli iphone) jika ada ketidakcocokan di tempat tersebut.
"Terus simpulannya apa?"
Jadi, sopan santun, baik buruk, hal-hal seperti itu tidak ada standarnya maka kita tidak bisa menganggap hal itu sama seperti yang kita ekspetasikan. Lalu, fokus tujuan, misalnya, membeli produk maka kita harus mengetahui hal-hal detail dari produk tersebut, mempertimbangkan dengan jumlah uang, dan lain-lain.Â
Sekian.