Mohon tunggu...
Anugrah Rahmatulloh
Anugrah Rahmatulloh Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Researcher

Ketika kita membaca, kita membuka jalan. Ketika kita menulis, kita berbagi cerita. Dan ketika kita berbicara, kita merawat ingatan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Ketika Olimpiade Musim Dingin Menyatukan Dua Korea

13 Februari 2018   18:19 Diperbarui: 13 Februari 2018   21:06 3572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Defile Atlet Korea (sumber: IDN Times)
Defile Atlet Korea (sumber: IDN Times)
Namun, keputusan Korea Utara tersebut bukan tanpa kendala, beberapa hari setelah terjadinya kesepakatan antar kedua Negara, Kontingen Perancis sempat menyatakan rencana tidak akan mengirimkan wakilnya ke Korea Selatan. Keputusan ini diambil atas keluhan dan kekhawatiran Perancis akan kemanan di negeri Korea selama gelaran berlangsung, sehingga jika tidak ada jaminan keamanan, maka Perancis akan membatalkan keikutsertaan pada gelaran Olimpiade Musim Dingin tahun ini, selain Perancis, Jerman dan Jepang pun melakukan hal serupa dengan alasan yang sama. 

Namun, setelah terdapat jaminan dari pemerintah Korea Selatan, Negara tersebut kemudian memutuskan untuk tetap mengirimkan wakilnya untuk berpartisipasi pada gelaran tersebut. Selain dari Negara peserta, penolakan juga sempat datang dari masyarakat Korea Selatan yang anti terhadap Negara tetangganya tersebut, bahkan diantaranya muncul beberapa demonstrasi. Namun hal tersebut tidak membuat keputusan Korea Utara menjadi goyah dan tetap mengirimkan wakilnya. Tidak lupa bahwa penyelenggara pun berulangkali mengingatkan semangat perdamaian dalam Pesta Olahraga 4 tahunan tersebut.

Melihat kenyataan di atas, cukup membuktikan bahwa olahraga dewasa ini memberikan peran yang sangat besar terhadap perdamaian dunia. Seringkali munculnya berbagai event olahraga memberikan energy positif yang bahkan tertular sampai pada hal kecil yang sebenarnya tidak terlalu berhubungan dengan olahraga. 

Dengan membawa semangat fair play, seringkali olahraga mengingatkan bahwa kompetisi dan persaingan hanyalah terjadi dalam tempo tertentu saja, selebihnya dengan menjunjung semangat sportifitas dan perdamaian, olahraga pada akhirnya bukan hanya sarana membuat badan menjadi sehat atau sarana mendulang prestasi semata, Olahraga kemudian menjadi sarana bagi terciptanya kondisi dunia dan masyarakat yang penuh kebersamaan.

Dari gelaran Olimpiade Musim Dingin tahun ini kita bisa banyak belajar bagaimana perselisihan sekeras apapun dan seberat apapun, akan ada waktu dimana perselisihan tersebut melebur menjadi sebuah persatuan dan kebersamaan yang terjalin antar kedua belah pihak. Dari gelaran Olimpiade Musim Dingin, kita bisa banyak belajar, bagaimana wilayah semenanjung Korea yang mulai terpecah sejak meletusnya Perang Korea (1950-1953) sebagai akibat dari adanya Perang Dingin menjadi konflik yang bahkan sampai sekarang belum bisa berakhir, kemudian merambat pada berbagai hal diluar politik. 

Seperti yang disingung di atas, bahwa Korea Utara pernah memboikot gelaran Olimpiade Musim panas bahkan sebanyak dua kali. Pertama, Ketika gelaran Olimpiade Musim Panas di Los Angeles, Amerika Serikat tahun 1984 yang dilanjutkan pada Olimpiade Musim Panas Seoul, Korea Selatan tahun 1988. Pemboikotan sendiri muncul dikarenakan kondisi politik kedua Negara (termasuk tensi politik dengan Amerika Serikat) sedang kembali memanas. Keikutsertaan Korea Utara pada gelaran Olimpiade baru dimulai kembali pada gelaran Olimpiade Barcelona, Spanyol 1992 hingga saat ini (termasuk gelaran Olimpiade Musim Panas Atlanta, Amerika Serikat 1996).

Pada akhirnya, olahraga dapat meredakan sementara konflik yang terjadi antara dua Negara di semenanjung Korea yang terjadi pada baru-baru ini. Olahraga juga menjadi sarana bagi terciptanya sejarah besar bagi kedua Negara. Dimana gelaran Olimpiade Musim Dingin jadi penampilan pertama bagi unifikasi Korea (meskipun hanya terjadi pada gelaran olahraga). Kita doakan saja semoga banyak kejadian-kejadian positif yang muncul pada event olahraga yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun