Guru yang hadir juga merasa bahwa program ini sangat relevan dan perlu diadakan secara rutin. "Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini karena dapat melengkapi pendidikan karakter yang kami terapkan di sekolah. Dengan pengetahuan ini, kami juga bisa menjadi pendamping yang lebih baik bagi siswa," ungkap Teguh, salah satu wali kelas yang hadir.
Harapan ke Depan
Di akhir kegiatan, penyelenggara mengajak seluruh peserta untuk menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah masing-masing. "Mulai dari diri sendiri, mari kita ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. Jadikan sekolah ini tempat di mana semua siswa merasa terlindungi," pesan Bella dalam penutupan. Program ini diharapkan menjadi awal dari gerakan literasi pencegahan kekerasan seksual yang lebih luas. Sekolah lain pun diharapkan dapat mengadopsi model kegiatan serupa untuk meningkatkan kesadaran siswa dan menciptakan generasi muda yang lebih tanggap terhadap isu-isu sosial. Melalui penyuluhan ini, diharapkan siswa tidak hanya memahami pentingnya melindungi diri, tetapi juga saling menjaga satu sama lain sebagai komunitas sekolah yang sehat dan aman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H