Saat itu, aplikasi chatting yang paling populer pastinya adalah MIRC yang bisa membuat saya betah menghabiskan waktu di warnet hanya untuk mencari teman baru. Bagi mereka yang hidup di era tersebut pastinya sudah hafal dengan salam perkenalan berupa 'hi, asl pls."
Dua puluh tahun berselang, dunia internet sudah semakin maju dan berkembang. Kita tak perlu takut kesulitan berkomunikasi meski berada di benua yang berbeda karena sekarang sudah ada internet yang bisa menampilkan wajah kita di layar handphone.Â
Bagi mereka yang suka melakukan perjalanan juga semakin mudah karena semua informasi bisa ditemukan lewat internet di handphone sehingga tak perlu takut lagi akan tersesat di negeri orang.Â
Jika ada satu hari tanpa internet
Meski demikian, pastinya ada momen di mana kita tak bisa menggunakan internet. Entah itu karena sedang berada di wilayah yang tidak terjangkau layanan internet atau bahkan kondisi handphone yang sedang tidak bisa digunakan.Â
Kalau sudah begini, mungkin kita akan merasakan kehilangan yang amat besar, apalagi kalau seseorang sudah dalam tingkat kecanduan internet atau handphone. Akan muncul rasa gelisah, terus-terusan mengecek handphone dan mungkin takut akan ketinggalan informasi penting selama ketiadaan internet ini.
Memang selain memberikan banyak manfaat bagi kehidupan, kehadiran internet juga bisa memberikan efek negatif bagi kita.Â
Anak-anak yang kecanduan gadget dan keakraban yang semu karena saat bersama masing-masing orang sibuk dengan gadgetnya merupakan 2 efek negatif yang terjadi dari kehadiran internet ini.Â
Lalu bagaimana jika seandainya ada satu hari dalam hidup kita yang dilalui tanpa internet? Apa yang bisa dilakukan?Â
Nyatanya, ada banyak hal yang bisa dilakukan jika dalam satu hari kita tidak diizinkan mengakses internet. Mungkin awalnya akan terasa aneh dan bosan namun seiring dengan berjalannya hari, kita akan mulai terbiasa dan bahkan mungkin biasa saja dengan ketiadaan internet ini.Â
Bagi mereka yang bekerja, ketiadaan internet mungkin malah bisa jadi berkah karena akan membebaskan diri dari tuntutan pekerjaan.Â
Lagipula, berdasarkan survey yang dilakukan, rata-rata orang Indonesia mengakses internet 8 jam sehari. Itu artinya sepertiga dari waktu kita dihabiskan untuk mengakses internet, sepertiga lagi untuk tidur dan sepertiga terakhir melakukan pekerjaan lain.Â