Mohon tunggu...
antowi
antowi Mohon Tunggu... Teknisi - Pekerja kantor biasa

Tiada yang tertulis kecuali imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perusahaan Konstruksi MenggunakanPerangkat Lunak Bajakan karena Pekerja Otodidak

30 Agustus 2018   11:12 Diperbarui: 30 Agustus 2018   15:18 1162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa banyak perusahaan konstruksi baik itu konsultan maupun kontraktor menggunakan software bajakan? Tulisan ini merupakan penayangan ulang dari blog pribadi dengan sedikit editing. Sebuah perspektif dari seorang drafsman.

Dalam kurun waktu antara tahun 2009-2013 yang saya telusuri di google.com banyak berita yang menyebutkan bahwa perusahaan -- perusahaan di Indonesia menggunakan software bajakan dalam bekerja. Bahkan Autodesk mengklaim bahwa hanya 30% perusahaan di Indonesia yang memakai software asli mereka. (sumber: Tribun News) Bahkan di tahun 2013 ada berita mengagetkan bagi saya yaitu sebuah perusahaan besar dan terkenal ketahuan menggunakan software Tekla bajakan.

Sebenarnya apa yang membuat mereka menggunakan software bajakan? Banyak hal yang menjadikan perusahaan -- perusahaan di Indonesia menggunakan software bajakan. Mungkinkah karena software -- software asli sangat mahal? Tidak juga. Jika dibandingkan dengan nilai proyek yang didapat saya pikir software resmi adalah aset. 

Apalagi jika perusahaan yang menggunakan software tersebut adalah perusahaan konsultan konstruksi yang produk utama mereka adalah sebuah laporan hitungan dan gambar teksnis dari sebuah proyek. 

Artinya satu-satunya aset berharga mereka adalah software asli. Tetapi benarkah pendapatan mereka dalam sebuah proyek tidak bisa menutupi jika menggunakan software asli? Saya memang tidak tahu persis namun jika alasan penggunaan software bajakan karena untuk menekan cost project bagaimana ini bisa terjadi? Bukankah dalam membuat proposal kepada pemilik project seharusnya kita juga memasukkan cost untuk elemen-elemen tersebut. Software, man power dll.

Saya berprofesi sebagai Drafter sudah 12 tahun dan selama itu saya sudah berkelana di 5 perusahaan. Saya sudah bertemu berbagai macam teman drafter dan engineer. Mengetahui bagaimana mereka bekerja. Rata-rata dalam rentang pekerjaan saya itu yang banyak digunakan adalah AutoCAD. Ya.. autocad sepertinya sudah menjadi standar dalam dunia kerja semenjak tahun 2000an di Jakarta. 

Mengapa di Jakarta? karena saya berasal dari DIY dan pada saat saya lulus SMK hanya perusahaan -- perusahaan di Jakarta yang membuka lowongan Drafter dengan AutoCAD. Itulah sebabnya mengapa saya baru 12 tahun menjadikan Drafter/Draftsman sebagai profesi saya.

Tahun 2000an awal selain susah mencari pekerjaan juga penggunaan AutoCAD sebagai software bantu untuk rancangan konstuksi mulai marak. Banyak tempat yang membuka kursus AutoCAD. Namun saya tidak tahu apakah AutoCAD yang diajarkan sudah sesuai dengan keinginan pembuat software? seperti kita ketahui bahwa dalam menggunakan AutoCAD sangat fleksibel. 

Tidak ada cara yang salah selama hasil yang didapatkan benar. Namun yang ada adalah efektif atau tidak menggunakan cara yang kita pakai tersebut? Karena itu maka banyak teman - teman yang tidak tahu fitur-fitur yang sangat membantu dalam meningkatkan efektifitas bekerja. Karena hal tersebut lama-kelamaan AutoCAD menjadi software yang umum dan banyak yang "merasa" bisa menguasai AutoCAD sehingga tidak perlu untuk belajar secara resmi di Autodesk Training Central.  Karena harga kursus di ATC termasuk mahal dan AutoCAD dianggap gitu -- gitu saja yaitu mendigitalisasi meja gambar. 

Bagaimana dengan saya? saya termasuk orang yang tidak pernah belajar secara resmi baik di kursus umum maupun di kursus resmi ATC. Sebenarnya kita bisa menggunakan software apapun secara "benar" jika kita rajin untuk membaca Help dari software -- software tersebut. Tinggal pencel F1 pada saat software terbuka maka akan terdapat bantuan dalam menggunakan software.

Nah sekarang apa hubungannya penggunaan software palsu dengan pekerja yang belajar software secara otodidak? Software diciptakan untuk membantu manusia lebih efisien dalam bekerja. Dalam bayangan pembuat software, dengan digunakan software tersebut akan mengurangi man power dalam bekerja, mengurangi waktu dalam bekerja sehingga hasilnya bisa berdampak besar dalam sebuah proyek. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun