Mohon tunggu...
Anto Sugiharto
Anto Sugiharto Mohon Tunggu... Insinyur - Profesional Migas

..Just ordinary man, mantan ekspat, peminat sejarah migas, teknologi penerbangan dan dunia militer.. "Peristiwa tertulis lebih abadi dibanding yang terucap"

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menapaki Jejak Kejayaan Minyak Bumi Talang Akar - Pendopo

7 November 2020   17:55 Diperbarui: 3 Desember 2020   22:45 1744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lapangan terbang di Pendopo yang dibangun oleh STANVAC sekitar tahun 1950-an (dokumen pribadi)

Kini kejayaan minyak STANVAC itu hanya menyisakan jejak-jejaknya walaupun tak sepenuhnya pudar karena produksi gas berupaya menggantikannya. STANVAC meninggalkan Pendopo 1995 setelah diambil alih PT. Exspan Sumatra (sekarang Medco Energi). 

Saat ini seluruh assetnya telah beralih kepemilikan menjadi milik negara yang pengelolaannya berada di bawah Pertamina EP asset 2. Warisan aset itu tetap dipelihara dengan sangat baik. Lingkungan komplek yang terawat sekaligus terjaga keamanannya dengan fasilitas jalan aspal mulus dapat ditemui di jalur boulevard Komperta (Komplek Pertamina) dan lingkungan sekitarnya.

Sebagian bangunan lama masih kokoh berdiri seperti bentuk aslinya namun dapat dijumpai pula beberapa bangunan dengan corak arsitektur baru seperti rumah ibadah, rumah sakit, taman komplek dan fasilitas lainnya yang semua itu menjadi bagian inventaris milik bangsa tak ternilai, satunya karena berdiri di lingkungan yang memiliki nilai historis tinggi.

Jejak-jejak warisan itu juga memiliki arti penting - bahwa dimasa itu meskipun terdapat ratusan bahkan ribuan lokasi prospek minyak yang mungkin menarik secara bisnis di seluruh pelosok dunia, namun bagi Standard Oil - sebuah grup perusahaan minyak global milik Amerika kala itu, Pendopo Talang Akar dan sekitarnya adalah salah satu lokasi yang terpilih sebagai tempat mencari peruntungan bisnis perminyakan mereka. 

Walau dengan cara penemuan tak disengaja, mereka terbukti tidak salah dengan pilihannya.

Selesailah sudah jalan-jalan kami melintasi ruang waktu satu abad lalu guna mengungkap sepenggal kisah kejayaan pencarian emas hitam oleh sebuah kartel minyak Amerika di sebuah tempat di pedalaman Sumatra Selatan itu….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun