Mohon tunggu...
Anton Wijaya
Anton Wijaya Mohon Tunggu... profesional -

Perawat yang suka ngeblog, serta mengikuti dan berbagi di media sosial. Biografi lengkap, ada di http://medianers.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Irfendi Arbi, Sosok Bupati Pelopor Manusia Bebas Pasung

19 April 2016   01:32 Diperbarui: 19 April 2016   02:30 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesungguhnya, tindakan mulia bupati Irfendi arbi membawa secercah harapan bagi manusia yang hidup dalam pasungan, karena penderita gangguan jiwa bisa di obati dan bisa sembuh. Namun, orang-orang yang ada di lingkungan tempat ia tinggal yang belum siap menerima kesembuhannya. Dan, masih menganggap ia "gila" sehingga penderita yang telah sembuh akan kembali kambuh.

Saat di rumah setelah menjalani pengobatan, mungkin beberapa hari/ bulan saja cendrung berulang, karena orang- orang belum siap menerima, konsep masih tertanam di masyarakat bahwa ia "gila" sewaktu- waktu ia bisa mengamuk. Padahal, jika penderita gangguan jiwa yang telah menjalani pengobatan jika diterima di masyarakat,keluarga dan lingkungan, maka penderita akan menjadi baik 100 persen. Namun jika dikucilkan, dimusuhi, diacuhkan maka dengan cepat ia akan menjadi kambuh, bahkan mengamuk.

Langkah hebat yang telah dirintis oleh sang bupati, harus disertai dengan memberikan pendidikan dan sosialisasi tentang ilmu jiwa kepada segenap warga kabupaten lima puluh kota yang terpapar dengan kondisi Skizofrenia atau penyakit mental lainnya.

Pendidikan dan sosialisasi yang dimaksud yaitu bagaimana warga mengenal penyebab, cara penanganan dan bagaimana menerima penderita gangguan jiwa agar tidak di pasung, di rantai dan bahkan dimusuhi.

Serta bagaiamana cara keluarga, masyarakat dan lingkungan memperlakukan penderita yang telah sembuh agar tidak kambuh setelah ia pulang ke rumah nanti. Bagaimanapun juga, pencegahan lebih baik dari pada pengobatan. (AntonWijaya)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun