Prolog buku Inilah Resensi ini penuh gereget. Berupa bimbingan teknis agar Anda tergugah. Â Anda proaktif andil menilai konten buku. Media koran, majalah, dan portal berita menjadi prioritas target unjuk karya. Kelebihan media ini tak tertandingi dari segi terbit harian atau mingguan sekaligus berhonor. Janganlah terbuai manufer selalu berselancar di media sosial. Buyar dan ambyar di medsos akan membunuh kobar dan energi besar pembaca buku.
Konten 1 buku ini menyajikan pumpunan resensi atas resensi atau kaleidoskop miniresensi yang berhasil dipublikasikan media top baik lokal maupun nasional. Tercatatlah pesohor resensi seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Poerbatjaraka, P Swantoro, Sumitro Djojohadikusumo, dan HB Jassin.
Konten 2 berisi gaya resensi terheboh yang dilupakan sejarah, dicupliklah beberapa contoh tonggak berdasarkan tahun siar (1914, 1962, 1974, 1978, 1991, 2006, 2010, 2014). Konten 3 berisi panduan top menulis resensi (jerat judul, intimidasi paragraf pertama, tubuh resensi, dan kunci paragraf akhir). Ada banyak tipe resensi yang bisa dicontoh agar Anda menjadi peresensi kesohor. Jadilah aktor resensi, bukan hanya menjadi spektator atau penonton (pe-)resensi!
Epilog buku ini menyajikan sejumlah tips dan resep meresensi: 5 tips memilih buku, 5 jalan menjadi pembaca kritis, 7 langkah memulai resensi, 8 pelicin agar resensi mengalir, dan 6 poin yang dicermati sebelum resensi dikirimkan.
Teroka Resensi Media
Kini bidiklah rubrik Resensi Buku di sebuah media. Sebagai penyemangat awal, fotolah kover buku yang hendak diresensi. Gunakan kamera hp android atau kamera yang teruji untuk kualitas gambar. Rubrik resensi bergaya trendi untuk tampilan foto kover.
Camkan, judul naskah resensi mengikuti selera atau gaya media yang bersangkutan. Bermainlah potensi diksi (pilihan kata). Kavling resensi lebih atraktif pilihan kata untuk judul yang kontekstual dan transformatif.
Kontekstual terkait konteks. Judul mampu membungkus uraian yang mendukung kejelasan uraian buku. Judul sudah otomatis membayangkan situasi yang berhubungan dengan isi. Bisa jadi judul kontekstual adalah judul yang peka terhadap wacana dan fenomena yang aktual dan faktual.
Transformatif berarti bersifat berubah-ubah bentuk (rupa, macam, sifat, keadaan, situasi, kondisi). Artinya, judul menggugah pembaca untuk segera memiliki praktik daya ubah. Sifat daya ubah ini akan menginspirasi para pembaca untuk senantiasa mencari dan memburu laku keutamaan hidup.
Rubrik Resensi media adakalanya menunjukkan kutipan halaman. Kutipan ini menjadi trik tulisan, apalagi kutipan yang menyajikan data angka atau persentase. Data diserap dari pemberitaan terkini. Jadi, kutipan tetap mengindahkan syarat aktual dan faktual.