Mohon tunggu...
anton
anton Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa S2 Kajian Sejarah FISIP UNNES, Guru SMA

Suka diskusi dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peran Bahasa dalam Pemberantasan Korupsi Sistemik

24 Februari 2023   20:00 Diperbarui: 26 Februari 2023   19:15 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustration by Connor Lawless

Dalam banyak kasus, secara tidak sadar bahasa dapat digunakan untuk mengendalikan perilaku dan pemikiran orang lain. Peran masyarakat dalam strategi kultural ini lebih berperan kepada kontrol sosial dan produksi stigma dalam masyarakat. 

Sebagai contoh; istilah "Pelakor" (Perebut Laki Orang) menjadi begitu besar dampaknya bagi seorang perempuan yang melakukan perselingkuhan kepada laki-kali yang telah beristri. Stigma ini cukup memberi kesan negatif bagi pelakunya, sehingga di dalam masyarakat telah terpatri dalam benak bahwa merebut suami orang adalah tindakan yang sangat tercela dan hina. Tentunya hal serupa bisa diterapkan kepada pelaku korupsi. 

Stigma negatif terhadap perilaku koruptor harus diciptakan sebagai upaya mengurangi empati dan tolerasi kepada pelaku korupsi. Dengan demikian korupsi sebagai kejahatan yang bersifat extra ordinari crime bisa diminimalisir secara massif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun