Mohon tunggu...
Anton Ryadie
Anton Ryadie Mohon Tunggu... -

Penggiat media online. Penyuka kopi, budaya dan fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Atmosfir Mengasyikkan di Museum Akili

22 Juli 2016   14:04 Diperbarui: 22 Juli 2016   15:42 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Citra museum sebagai tempat yang membosankan dan usang tampaknya harus dibuang jauh-jauh. Saat ini telah banyak museum yang mengusung konsep menyenangkan dan mengasyikkan. Salah satunya adalah Akili Museum of Art. Museum yang berlokasi di kawasan Kedoya, Jakarta Barat, ini mengusung konsep yang menarik.

Di museum tersebut, sentuhan seni begitu lekat. Saat awal melangkahkan kaki ke dalam museum yang diarsiteki Jeffry Budiman tersebut, atmosfir rasa adem langsung terasa. Bukan karena pendingin ruangan, tapi karena banyaknya tumbuhan hijau yang membuat teduh. Terdapat beberapa bangunan mengelilingi lapangan rumput luas, pepohonan berjajar, dan sebuah kolam renang persegi empat di samping museum.

Sentuhan awal bercitarasa seni sudah terasa di pintu masuk. Pintu museum ini terbilang unik, karena pada kayu-kayunya tertera puisi. Di bangunan cantik bergaya modern-minimalis ini tersimpan 400-an karya seni rupa, seperti lukisan, patung, dan instalasi. Koleksinya mencakup karya seniman modern dan kontemporer dari Indonesia dan mancanegara, seperti dari Cina, Spanyol, Belanda, dan Italia.

Dari ranah lokal, karya-karya dari para empu seperti Raden Saleh, Basuki Abdullah, Hendra Gunawan dan Affandi dapat ditemui. Dari kalangan pelukis kontemporer ada karya S Teddy D, Agus Triyanto BR, dan Eko Nugroho.

Menjejakkan kaki di lantai pertama, kita langsung dihadapkan pada karya-karya instalasi dan lukisan kontemporer. Di sebuah sudut, terpasang sebuah patung lelaki berlutut memegang pedang. Di sudut lain, ada karya seni berupa dua buah batu yang berlubang intip.

Aneka lukisan bergaya kontemporer realistis yang dipamerkan,selain mengagumkan, juga terasa tidak memberatkan mata awam. Ada sesuatu yang menarik di sana. Lihat saja lukisan Chen Yanning dan Wan Yidong. Pengujung pasti susah membedakan itu lukisan atau foto, karena begitu sempurnanya lukisan wanita cantik tersebut.

Hal lain yang bisa dibilang unik adalah lokasi museum. Karena bertempat di sebuah perumahan, tak heran bila banyak orang kesulitan menyambangi museum ini. Jangan harap pengunjung bisa menemukan papan nama seperti layaknya museum kebanyakan. Pasalnya, museum itu memang didirikan berdampingan dengan rumah tinggal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun