Lalu, apa kaitan antara upaya si Foucault dengan gagasan POP -nya bapak Nadiem? Menurut penulis, dengan POP- nya, bapak Nadiem sedang mengajak kita untuk merevolusi gagasan kependidikan sebagaimana seorang Foucault merevolusi gagasan tentang sejarah pemikiran ke bentuk the " history of present".
Kita sedang ditantang oleh bapak menteri pendidikan  untuk "berubah" dari modus pemikiran konvensional ke modus pemikiran era kekinian. Syarat untuk itu tentu saja tidak mudah, dan sangat bergantung, sekali lagi, pada kelapangan dada dan keberanian.
Beliau telah menunjukkan jalan dan mulai melangkah, apakah kita masih saja terpaku dan tenggelam dalam romantisme populis dalam kesesakan kekinian yang diliputi provokasi politis? Semoga tidak!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H