entahlah!
satu-satunya keindahan yang dapat kuretas
hanyalah latar belakang rangkaian gunung menghijau yang kontras
dengan kesendirian mu yang meranggas lepas ke langit nan luas,
ya...hanya kontraslah yang jadi cantiknya paras...Â
Bandung,
mungkin itu sang prabu Siliwangi yang menghembuskan nafas
hasratnya yang terlepas...
padaku yang hidup terpaksa bebas,
sebagaimana beliau terpaksa 'ngahiyang' (menghilang dari pentas),Â
aku pun jadi korban kutuk tuk senantiasa 'ngaliling'!
mungkin bisik hasratnya agar kau tak meranggasÂ
dalam eros kekinian yang kian ganas!
mengemas karat emas dan memicu cemas!
Â