A.Latar Belakang
Pendidikan merupakan wahana inti dalam pembangunan manusia Indonesia untuk menjawab segala permasalahan yang dihadapi oleh bangsa ini.Â
Hal itulah yang mendorong pemikiran saya untuk memprioritaskan bergerak dan membangun system pendidikan dengan pendidikan kita bisa membangun kekuatan negara sebagaimana tersirat dalam mars PGRI, pendidikan juga mampu merubah sesuatu yang tidak baik menjadi baik.Â
Berangkat dari semangat perubahan itulah saya mengikuti sebuah program guru penggerak oleh kemdikbud. Program Guru Penggerak  bertujuan membentuk guru-guru yang iovatif, visioner dan menjadi pemimpin dalam pembelajaran, agar  bisa membawa pergerakan maju ke arah yang lebih baik dalam dunia pendidikan.
Hasil dari mengikuti pendidikan guru penggerak, sudah mulai dirasakan oleh sekolah kami  SDN Pamulian 03, dalam merancang sebuah program yang berpihak pada murid yakni salah satunya ialah  program "KHD" yang merupakan sebuah akronim dari "Kami Harus Disiplin" .
SDN Pamulian 03 memilih ranah pendidikan karakter disiplin yang diangkat bukan tanpa alasan. Seperti yang kita ketahui bersama adanya degradasi nilai karakter pada peserta didik, fenomena inilah yang menjadikan kami untuk membentuk karakternya terlebih dahulu pada peserta didik.
Disiplin yang memiliki artian melaksanakan sesuatu sesuai dengan aturan yang berlaku. Banyak di antara kita yang mengartikan disiplin itu tepat waktu.Â
Dari makna-makna inilah karakter peserta didik yang sangat kami harapkan sebagai out putnya yakni bisa bersikap/tingkah laku yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Kami meyakini ketika peserta didik sudah terbentuk karakter disiplinnya maka peserta didik bisa dipastikan siap untuk menghadapi kehidupan di masa yang akan datang.
Luasnya arti kata disiplin mendorong kami untuk menyederhanakan pogram Kami yang untuk peserta didik, agar bisa tertuang efektif dalam program "KHD", selain itu agar ukuran pencapaiannya pun bisa kami ukur dengan baik.Â
Dalam program KHD ini sikap yang akan kami ukur adalah sebagai berikut datang tepat waktu, mengikuti KBM dengan baik, menjaga kebersihan lingkungan dengan baik dan menunjukan sikap sosial yang baik. Dari ke empat point tersebut tentunya peserta didik kami ukur capaian disiplinnya ketika berada dalam lingkungan.
Program "KHD" menjadi sebuah harapan baru bagi SD kami untuk bisa menjadi lebih baik lagi dalam meningkatkan mutu sebagai lembaga pendidikan dasar yang diakui oleh masyarakat,pemerintah dan dunia.
B.TUJUAN
Tujuan program ini adalah membentuk kesadaran peserta didik akan pentingnya bekal karakter baik dalam mewujudkan cita-cita, lingkungan belajar yang kondusif dan bermanfaat sehingga peserta didik akan bisa mencapai profil pelajar Pancasila.
C.URAIAN PROGRAM
1."Keubat" (Datang Tepat waktu)
Datang tepat waktu merupakan upaya penanaman rasa tanggung jawab pertama peserta didik dalam melewati hari-harinya, karena untuk mencapai dating tepat waktu banyak hal yang harus peserta didik lakukan dan persiapkan seperti tidur tidak terlalu malam, bangun lebih pagi, tidak menunda-nunda untuk mandi dan segera memakai seragam untuk segera berangkat ke sekolah. Dari proses tersebut lah harapan kami peserta didik-peserta didik akan terbentuk karakter disiplin datang tepat waktu.
2."Sakola" (Masuk kelas dan Belajar tepat waktu)
Masuk kelas dan belajar tepat waktu jika kita lihat sepintas hal ini sepertinya sepele. Namun jika kita selami lebih dalam lagi kegiatan ini begitu banyak menyimpan pengaruh dengan kegiatan ini peserta didik-peserta didik akan terbiasa dan terbentuk jiwa disiplin dalam menghargai dan memanfaatkan waktu yang baik, mengikuti aturan yang sudah disepakati, menghargai sesama warga sekolah. Point masuk kelas dan belajar tepat waktu juga menunjang terlaksananya program-program intern kelas yang dicanangkan oleh masing-masing guru kelasnya. Â
3."Meuli Sehat" (Menjaga lingkungan sepenuh hati).
Menjaga lingkungan dengan sepenuh hati pada point program ini peserta didik-peserta didik akan di arahkan atau dibentuk rasa empatinya agar memiliki kepedulian tinggi terhadap lngkungannya baik yang biotik maupun abiotiknya.Â
Missal ketka melihat sampah maka harus secara responsive untuk mnegambil dan membuangnya ke tempat sampah, hal lain juga mereka akan menjadi agen kontroling sesame teman untuk saling mengingatkan akan menjaga kebersihan lingkungan.Â
Selain hal itu segmen sosial dari kehidupan peserta didik sebagai anaggota masyarakat juga akan dilatih misal  menjaga perdamaian untuk tidak nakal,tidak melakukan bullying, hormati yang tua sayangi yang muda, patuh terhadap guru, memastikan tidak ada teman yang tidak jajan karena tidak punya uang. Pada sub program menjaga lingkungan ini seklaigus sebagai perwujudan dari sekolah ramah peserta didik.
Semoga dengan program ini harapan pembentukan generasi Indonesia yang lebih baik dapat terwujud.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H