Mohon tunggu...
Anton News
Anton News Mohon Tunggu... Dosen - Invisible Hand
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mencari jati diri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memantaskan Diri Menjemput Jodoh Sebelum Kata "Sah" Mengikatnya

6 Oktober 2020   16:06 Diperbarui: 6 Oktober 2020   19:38 1140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yuk kita memantaskan diri sendiri sebagai hambanya terlebih dahulu, baru kemudian untuk pasangan kita agar kelak dapat menggapai kemuliaan dan kehidupan terbaik dunia serta akhirat.

Ilustrasi Gambar : Dokumen Sendiri
Ilustrasi Gambar : Dokumen Sendiri

"Ingatlah kita akan diuji  oleh sesuatu yang benar-benar kita cintai, bisa jadi sebab Allah SWT cemburu, hamba yang pada mulanya begitu mencintainya, sedang lupa dan lalai tanpa sadar".

Andaipun kelak dipertemukan dengan dengan jodoh kita, maka berharaflah dan berdo'alah semoga kecintaan kepadanya (jodoh) tak lebih tinggi dari kecintaan kita kepada-Nya, tuhan yang maha membolak-balikan hati manusia. Sebab jika Allah SWT tidak ridhlo, tentu tak akan sulit bagi-Nya untuk mengambil kembali apapun yang dirasa sudah menjadi milik kita sendiri.

Maka, undanglah keridhloan-Nya denga tetap menempatkan ilahi robbi di posisi tertinggi di hati kita, jangan dulu menduakan dengan hambanya yang mungkin bisa memberi luka kepada kita. 

Karena walau bagaimanapun salah satu penyempurna keberagamaan bagi umat muslim adalah dengan cara menikah sebagaimana yang telah diterangkan dalam fiqh pernikahan (munaqahat). Menikah selain membangun rumah tangga dalam Islam, juga dapat memberikan banyak kebaikan pada kehidupan dunia maupun akhirat.

Penulis : Evi Siti Maesaroh (Mahasiswi PAI-FPIK Universitas Garut)

Editor   : Anton News

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun