Mohon tunggu...
ANTONIUS EDI NUGROHO
ANTONIUS EDI NUGROHO Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Seorang Dosen Pendidikan Seni Musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengembangan Modul Ajar Mata Pelajaran Seni Musik, Tari, dan Rupa bagi MGMP Seni Budaya SMP Kabupaten Banjarnegara

8 November 2024   21:30 Diperbarui: 8 November 2024   21:42 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Kegiatan. Pengembangan Modul Ajar Mata Pelajaran Seni Musik, Tari, dan Rupa bagi MGMP Seni Budaya SMP Kabupaten Banjarnegara. 

Sebuah pengabdian yang dilaksanakan dan disusun oleh beberapa Dosen yaitu Drs. Bagus Susetyo. M.Hum., Antonius Edi nugroho,S.Pd.,M.Pd, Rimasari Pramesti Putri,S.Pd.,M.Pd, dan beberapa mahasiswa yaitu Taufik Hidayat Olivia Paulina, Fitri Ardiani Saputri, Ratih Pratiwi,S.Pd. Universitas Negeri Semarang Fakultas Bahasa dan Seni. 

Pengabdian ini merupakan sebuah kerjasama dengan sebuah mitra MGMP SMA Kebudayaan dan Seni kabupaten Banjarnegara tahun 2024. Pengabdian ini bertujuan agar adanya sebuah feedback positif dari mereka yang mengikuti sebuah pelatihan mitra MGMP pada tahun ini dengan maksimal. 

Pengabdian ini dilakukan karena beberapa permasalah yang unik yang menjadi topik menarik untuk kami angkat dan kami lakukan sebuah pengabdian ini, permasalahan yang muncul dalam bidang yaitu guru seni budaya belum menguasai konsep kurikulum mandiri, sehingga banyak guru yang belum memahami akan pentingnya modul ajar dalam pembelajaran seni budaya dan kurangnya guru yang bertanggungjawab secara pribadi. 

Pembuatan modul ajar sangat berguna akan pembelajaran di kelas. Maka diperlukanlah sebuah pelatihan yang kami lakukan melalui sebuah pengabdian. Pengabdian ini dilakukan di sebuah kabupaten Banjarnegara wilayah Jawa tengah, Indonesia. Wilayah Kabupaten Banjarnegara seluas 106.970, 997 ha atau 3,10% dari seluruh wilayah wilayah Jawa Tengah.

Organisasi MGMP Ekspresi dan budaya Pemerintahan Banjarnegara memiliki beberapa kapasitas untuk memulai dengan membuat program jangka panjang, menengah, dan singkat serta menyusun rencana tempat dan latihan secara normal. Keduanya meningkatkan strategi pembelajaran yang menarik. 

ketiga, meningkatkan kualitas profesional instruktur dalam pengajaran, evaluasi, dan pembelajaran di dalam kelas sehingga dapat meningkatkan kualitas pengajaran di sekolah. Keempat, menciptakan media pembelajaran penuh rasa ingin tahu dan menyenangkan dalam Pembelajaran Ekspresi dan budaya.

kelima, membuat silabus dan melakukan penyidikan mata pelajaran mata, program tahunan, program Semester, RPP, dan KKM (kriteria kelengkapan terkecil). Kehadiran organisasi profesi dalam bentuk MGMP juga mengandung visi untuk memperluas apresiasi dan daya cipta instruktur Ekspresi dan budaya SMP Negeri Banjarnegara. 

Misinya adalah melibatkan MGMP Seni Budaya SMP Negeri Banjarnegara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam rangka menjamin kualitas Pengajaran Nasional, kemajuan kompetensi pendidikan, kompetensi mahir, kompetensi identitas dan kompetensi sosial melalui lokakarya atau workshop, peningkatan daya cipta dalam pengerjaan karya, membentengi hubungan kekeluargaan individu.

MGMP SMP Seni budaya di Banjarnegara hingga saat ini terdiri dari 50 guru Seni budaya. Rabu, 12 Februari 2024 kami mengadakan pertemuan bersama mitra MGMP Kabupaten semarang secara daring untuk menganalisis kebutuhan yag benar-benar dibutuhkan oleh mitra di waktu mendesak. 

Dari observasi kami telah ditemukan banyak guru seni budaya baik dari musik, tari, dan rupa yang merasa kesulitan dengan program kurikulum Merdeka belajar, dimana kurikulum merdeka belajar baru diaktifkan pada tahun 2023 bagi sekolah- sekolah dari dasar sampai perguruan tinggi.

 Sebagai pendidik mata pelajaran dalam pembelajaran yang diajarkan guru, pendidik harus memberikan pemahaman praktis tentang mata pelajaran tersebut, khususnya mata pelajaran keahlian dan budaya. Komponen dalam pendidikan yaitu guru-siswa merupakan bagian penting dari pegangan pembelajaran. 

Bahan Ajar adalah kumpulan materi yang harus diinstruksikan kepada mahasiswa. Bahan ajar merupakan komponen penting dari pegangan dalam pembelajaran. Salah satu materi pendidikan yang harus dimiliki oleh setiap pendidik dapat disusun dalam kerangka modul pengajaran dan materi edukasi. 

Adanya respon positif dari Pengurus MGMP untuk diadakan pelatihan pada mitra MGMP khususnya untuk para guru MGMP berharap adanya program pelatihan dari tim pengabdi Universitas Negeri Semarang untuk memberikan sosialisasi serta pendampingan dalam memberikan pemecahan masalah.

Berdasarkan permasalahan yang kita ketahui di atas, maka perlu dilaksanakannya pendampingan pengabdian masyarakat dengan tema literasi numerasi pada pembelajaran seni budaya, yang dimana dalam kegiatan tersebut kami juga memiliki target luaran khusus mitra MGMP setelah melaksanakan kegiatan ini yaitu para guru mendapatkan perubahan dan peningkatan potensi dan keterampilannya dalam menyusun modul ajar yang bermuatan literasi numerasi pada mata pelajaran seni budaya, kemudian para guru seni budaya dapat menciptakan modul ajar pribadi tanpa hanya melihat dan mencontoh modul ajar guru lainnya.

Dengan dapat menjadi seorang guru yang kreatif, mandiri, dan profesional sesuai pada tujuan kegiatan ini.

program pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk kegiatan Workshop ini memberikan pengetahuan dan penerapan tentang Modul Ajar Berdiferensiasi, Pembuatan Modul Ajar yang disesuaikan dengan kurikulum Merdeka pada Mata Pelajaran Seni Budaya, serta Media Pembelajaran sebagai penunjang Guru dalam penyelenggaraan pembelajaran Mata Pelajaran Seni Budaya Tingkat Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Banjarnegara. 

Setelah melalui sebuah koordinasi melalui wawancara dengan ketua MGMP Seni Budaya SMP Kabupaten Banjarnegara, bahwa disepakati kegiatan yang dilaksanakan di RM Saung Bu Mansur -- Parakancanggah, Banjarnegara dengan kelengkapan Banner, soundsystem, LCD, dan Keyboard serta didukung dengan pembuatan flyer dan pemberian sertifikat bagi peserta dan narasumber pada kegiatan Workshop Pengembangan Penyusunan Modul Ajar Mata Pelajaran Seni Musik, Tari, Dan Rupa Pada Muatan Literasi Numerasi Bagi MGMP Seni Budaya SMP Kabupaten Banjarnegara. 

Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 25 s.d 25 Juli 2024, bertempat di RM Saung Bu Mansur -- Parakancanggah, Banjarnegara, diikuti oleh 50 peserta yang dihadiri oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Banjarnegara; Ketua MKKS, Drs. Sutrimo; Ketua Pengabdian Masyarakat Pengembangan Penyusunan Modul Ajar Mata Pelajaran Seni Musik, Tari, Dan Rupa Pada Muatan Literasi Numerasi Bagi MGMP Seni Budaya SMP Kabupaten Banjarnegara,, Bagus Susetyo, M.Hum.,; dan Rimasari Pramesti Putri S.Pd., M.Pd., Antonius Edi Nugroho, S.Pd. M.Pd., Reksada Belly Pradana S.Pd., M.A selaku Narasumber. 

Materi yang yang diberikan dalam kegiatan pelatihan, diantaranya : Penjelasan Literasi dan Numerasi Kurikulum Merdeka, Pembuatan Modul Ajar Kurikulum Merdeka, Penjelasan terkait dengan Penggunaan Parnumation. Pelatihan mengaplikasikan dan mempraktekkan pembuatan Modul Ajar Kurikulum Merdeka dan Parnumation menggunakan media laptop.

Kegiatan dilakukan dengan materi pertama yang disampaikan oleh narasumber Rimasari Pramesti Putri S.Pd., M.Pd. Penjelasan Literasi dan Numerasi Kurikulum Merdeka diawali dengan Penjelasan terkait dengan Diferensiasi dan Regulasi Kurikulum. 

Peserta menyimak video demonstrasi yang diberikan dengan tujuan memberikan pemahaman kepada guru bahwa dalam proses pembelajaran perlu mengakomodir kemampuan dan potensi peserta didik sehingga memerlukan diferensiasi pembelajaran agar guru dapat memahami serta memberikan gaya mengajar yang sesuai. 

Komponen diferensiasi tersebut terdiri dari proses, produk, dan konten. Kemudian mengenali mengenai bagian-bagian Modul Ajar yang sangat komplit dan terurut yang sangat penting dalam penyusunan modul ajar yang baik dan benar.

Dilanjut dengan pemberian materi kedua oleh narasumber Antonius Edi Nugroho, S.Pd.,M.Pd. Mengenai pembuatan Modul Ajar Kurikulum Merdeka. Setelah diberikan pengantar tentang Penjelasan Literasi dan Numerasi Kurikulum Merdeka dan Pembuatan Modul Ajar Kurikulum Merdeka, peserta dibentuk kelompok untuk melakukan praktik pembuatan Modul Ajar Seni Musik SMP Semester 1 Seni Musik, Tari, Rupa kelas 7, 8, dan 9. 

Media pembelajaran untuk Modul Ajar Pembelajaran Berdiferensiasi bisa diawali dengan Kesiapan Belajar (Readiness) yaitu kapasitas untuk mempelajari materi baru. Sebuah tugas yang mempertimbangkan tingkat kesiapan murid akan membawa murid keluar dari zona nyaman mereka, namun dengan dukungan tepat dan memadai sehingga mereka tetap dapat menguasai materi baru tersebut. 

Terdapat 6 perspektif yang dapat kita gunakan untuk menentukan tingkat kesiapan murid diantaranya ada Informasi yang bersifat mendasar, Konkret, Sederhana, Terstruktur, Tergantung (Dependent), Mandiri (Independent), dan Lambat. Tujuan melakukan identifikasi atau pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan tingkat kesiapan belajar adalah untuk memodifikasi tingkat kesulitan pada bahan pembelajaran, sehingga bisa dipastikan murid terpenuhi kebutuhan belajarnya. 

Kemudian yang terakhir dalam penyampaian Media Pembelajaran untuk Modul Ajar ada diferensiasi konten yaitu pemberian materi atau penjelasan terkait materi yang diberikan kepada siswa berdasarkan keterampilan, profil belajar, dan pengetahuannya.

Setelah penyampaian materi tentang bagaimana cara menyusun modul ajar hingga media pembelajarannya, peserta workshop diminta untuk membuat dan menyusun modul ajar sesuai dengan ATP yang telah dibagikan dengan cara dibagi menjadi beberapa kelompok. setelah itu dilanjutkan dengan penyampaian materi dari narasumber selanjutnya. 

Di Sesi akhir ada penyampaian materi oleh narasumber ketiga yaitu Bapak Reksada Belly Pradana S.Pd., M.A. terkait bagaimana cara menggunakan Parnumation dalam menunjang pembuatan Modul Ajar ini. Dimulai dengan penjelasan mengenai apa itu Parnumation, bagaimana cara mendapatkannya hingga cara pengaplikasiannya.

Dari beberapa kegiatan yang dilakukan, perlu adanya tindak lanjut dalam tahapan pelaksanaan pengabdian tersebut. Pada tahapan pelatihan sudah kami laksanakan, maka harus adanya tahapan lebih lanjut. 

Hasil yang diharapkan dalam pelatihan ini, pengurus dan anggota MGMP Seni Budaya SMP di Kabupaten Banjarnegara mampu menguasai dengan baik dan benar dan dapat dengan diaplikasikan dalam Pembuatan modul ajar yang lebih baik dengan memberikan stimulus dengan media pembelajaran yang menarik. 

Selain itu Pengurus dan anggota MGMP Seni Budaya SMP di Kabupaten Banjarnegara juga diharapkan terampil dalam membuat Modul ajar yang akan langsung digunakan pada ajaran baru tahun 2024-2025. 

Pada tahapan selanjutnya adalah pelatihan, pendampingan dan pemantauan pada Pengurus dan anggota MGMP Seni Budaya SMP di Kabupaten Banjarnegara yaitu membuat modul ajar dengan media pembelajaran yang menarik. Dalam pelatihan ini para peserta akan mendapatkan pelatihan dari Awal membuat modul ajar sesuai panduan serta dilanjutkan membuat media pembelajaran sesuai dengan bidang seni masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun