Kemajuan dan pembangunan dalam bidang apapun tidak dapat dilepaskan dari kemajuan teknologi. Revolusi pertanian didorong oleh penemuan mesin-mesin dan cara-cara baru dalam bidang pertanian.Teknologi yang senantiasa berubah merupakan syarat mutlak adanya pembangunan pertanian. Apabila tidak ada perubahan dalam teknologi maka pembangunan pertanian pun terhenti. Produksi terhenti kenaikannya, bahkan dapat menurun karena merosotnya kesuburan tanah atau karena kerusakan yang makin meningkat oleh hama penyakit yang semakin merajalela.Teknologi sering diartikan sebagai ilmu yang berhubungan dengan keterampilan di bidang industri.
Teknologi pertanian dapat juga diartikan sebagai cara-cara untuk melakukan pekerjaan usaha tani. Di dalamnya termasuk cara-cara bagaimana petani menyebarkan benih, memelihara tanaman dan memungut hasil serta memelihara ternak. Termasuk pula didalamnya benih, pupuk, pestisida, obat-obatan serta makanan ternak yang dipergunakan, perkakas, alat dan sumber tenaga.
Termasuk juga didalamnya berbagai kombinasi cabang usaha, agar tenaga petani dan tanahnya dapat digunakan sebaik mungkin. Teknologi baru yang diterapkan dalam bidang pertanian selalu dimaksudkan untuk menaikkan produktivitas, apakah untuk produktivitas tanah, modal atau tenaga kerja. Seperti halnya traktor lebih produktif daripada cangkul, pupuk buatan lebih produktif daripada pupuk hijau dan pupuk kandang, menanam padi dengan baris lebih produktif daripada menanamnya tidak teratur.
Demikianlah masih banyak lagi cara-cara bertani baru dimana petani setiap waktu dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Dalam menganalisa peranan teknologi baru dalam pembangunan pertanian, digunakan dua istilah lain yang sebenarnya berbeda namun dapat dianggap sama yaitu perubahan teknik dan inovasi. Istilah perubahan teknik jelas menunjukkan unsur perubahan suatu cara baik dalam produksi maupun dalam distribusi barang-barang dan jasa-jasa yang menjurus ke arah perbaikan dan peningkatan produktivitas. Misalnya ada petani yang berhasil mendapatkan hasil yang lebih tinggi daripada rekan-rekannya karena ia menggunakan sistem pengairan yang lebih teratur.
Caranya hanya dengan menggenangi sawah pada saat-saat tertentu pada waktu menyebarkan pupuk dan sesudah itu mengeringkannya untuk memberikan kesempatan kepada tanaman untuk mengisapnya. Sedangkan inovasi berarti pula suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya, artinya selalu bersifat baru.
Sebagai contoh, penerapan bibit  kopi yang unggul dalam penanaman baru adalah inovasi. Bila petani telah terangsang untuk membangun dan menaikkan produksi maka ia tidak boleh dikecewakan. Kalau pada suatu daerah petani telah diyakinkan akan kebaikan mutu suatu jenis bibit unggul atau oleh efektivitas penggunaan pupuk tertentu atau oleh mujarabnya obat pemberantas hama dan penyakit, maka bibit unggul, pupuk dan obat-obatan yang telah didemonstrasikan itu harus benar-benar tersedia secara lokal didekat petani, dimana petani dapat membelinya.
Kebanyakan metode baru yang dapat meningkatkan produksi pertanian, memerlukan penggunaan bahan-bahan dan alat-alat produksi khusus oleh petani. Diantaranya termasuk bibit, pupuk, pestisida, makanan dan obat ternak serta perkakas. Pembangunan pertanian menghendaki kesemuanya itu tersedia di dekat lokasi usaha tani dalam jumlah yang cukup banyak untuk memenuhi keperluan tiap petani yang membutuhkan dan menggunakannya dalam usaha taninya.
Sector pertanian di wadaslintang di nilai membutuhkan alat mesin pertanian yang canggih untuk mendukung sektor pertanian di dalam negeri. Karena, walau memiliki potensi pertanian yang sangat besar wadaslintang masih tertinggal dari daerah di kota kota lain dalam teknologi pertanian. Beberapa contoh permasalahan teknologi dan permesinan pertanian di wadaslintang
    1.  Permodalan alat teknologi
Umumnya petani di wadaslintang mempunyai lahan yang relatif sempit dan kurang dalam permodalannya, sehingga tidak semua petani mampu untuk membeli alat mesin pertanian yang harganya relatif mahal. Sehingga dibutuhkan bantuan dari pemerintah untuk memecahkan masalah diatas dengan cara memberikan bantuan berupa alat teknologi pertanian atau dengan cara memberikan kredit bagi para petani sehingga dalam proses pengolahannya menjadi lebih efesien
 2.  Tenaga Ahli
Kurangnya tenaga ahli atau orang yang kompeten di desa dalam menangani mesin-mesin pertanian di wadaslintang. Sehingga dibutuhkan penyuluhan untuk penggunaan alat teknologi bagi para petani.
   3. Tenaga kerja
Tenaga kerja diwadaslintang cukup melimpah/banyak. Oleh karena itu bila digantikan dengan tenaga mesin , dikhawatirkan menimbulkan dampak penganguran yang lebih banyak, oleh karena itu masyarakat desa wadaslintang masih belum mau mengunakan alat alat pertanian yang moderen.
Jadi  di desa saya masih banyak masalah-masalah pertanian dikarenakan dinamika kelompok di desa saya masih sangat kurang kompak sehingga masih di butuhkan penyuluh didesa saya untuk membuka pola pikir petani mereka menjadi lebih terbuka pikirannya untuk menjalankan menggunakan alat-alat teknologi pertanian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H