Realita yang Pahit
Dewasa ini, persatuan adalah suatu nilai yang sangat berharga dan sulit untuk dijaga. Dunia saat ini dihadapi dengan berbagai tantangan dan masalah. Dengan adanya tantangan dan masalah tersebut, melahirkan berbagai perbedaan. Perbedaan inilah yang dapat memicu perbedaan opini maupun pandangan terhadap suatu hal. Tak jarang pula, perbedaan ini justru malah memicu konflik dan perselisihan yang terus berkepanjangan. Salah satu isu yang menjadi permasalahan terletak pada pandangan mengenai agama.
Indonesia hadir sebagai negara dengan berbagai keragaman. Mulai dari suku, budaya, bahasa, ras, dan lain sebagainya. Secara resmi, Indonesia juga mengakui 6 agama, mulai dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Masing-masing agama memiliki ciri khas terhadap ajaran maupun nilai serta kebudayaannya, yang dilestarikan melalui umat beragama. Namun, apa jadinya bila terjadi konflik antar agama?Â
Itulah realita yang masih sering terjadi di masyarakat Indonesia. Agama sering dijadikan sebagai alat untuk memicu perpecahan. Ada sekelompok orang yang menganggap agamanya yang paling benar dan merasa dirinya paling beriman. Adapun juga orang yang dengan sengaja ingin menjatuhkan orang lain dengan menyinggung hal-hal yang berkaitan dengan agama.Â
Meski sangat beragam, tetapi agama merupakan suatu hal yang sensitif untuk masuk ke dalam suatu topik pembahasan tertentu sehingga tidak banyak orang yang gemar membicarakan tentang hal ini. Padahal, jika kita melihat dari masing-masing agama dan kepercayaan yang ada di Indonesia, justru banyak sekali nilai dan kebudayaan yang bisa dipelajari dan dihargai sebagai unsur keragaman di Indonesia.
"Tidak penting apa pun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu."
-Gus Dur
Aksi Nekat dan Berani untuk Menanamkan Pentingnya Nilai Toleransi
Kolese Kanisius sebagai salah satu sekolah Jesuit mengadakan sebuah kegiatan pada 30 Oktober sampai dengan 1 November 2024 lalu. Kegiatan itu adalah ekskursi agama di mana seluruh murid kelas XII diutus ke berbagai pondok pesantren di daerah Jabodetabek dan Jawa Barat. Sejak beberapa tahun lalu, ekskursi telah menjadi kegiatan rutin yang wajib diikuti oleh seluruh siswa kelas XII di Kolese Kanisius. Dengan mengangkat tema pada tahun ini yaitu "Embrace, Share, and Celebrate Our Faith" kegiatan ini memiliki sebuah tujuan. Tujuannya adalah untuk menanamkan pentingnya nilai toleransi antar umat beragama serta untuk mempersiapkan dunia yang penuh dengan pluralisme dan berbagai keragaman.
Sambutan HangatÂ