Mohon tunggu...
Antonius Christiano Baylon
Antonius Christiano Baylon Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMA Kolese Kanisius Jakarta

berkaki dua, bertangan dua

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sebuah Kisah Perjalanan dari Menteng Raya Nomor 64

18 September 2024   22:00 Diperbarui: 18 September 2024   22:23 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Pelantikan Presidium-Legionnaire Kolese Kanisius, Periode 2024/2025. Sumber: Dokumentasi Pribadi)

(Sekolah Kolese Kanisius. Sumber: Dokumentasi Pribadi)
(Sekolah Kolese Kanisius. Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Keluar dari Zona Nyaman

Singkat cerita, kini ia telah menjalani tahapan yang begitu panjang dan tibalah saatnya untuk tahap terakhir. Ia bersyukur dan lega bahwa usaha dan tekadnya telah membuahkan hasil yang membanggakan. Namun, lagi-lagi ia kembali dipandang sebelah mata. Mereka meragukannya bahwa ia tidak akan bisa melanjutkan tahap selanjutnya. Tetapi, berkat tekad, semangat, dan karakternya yang kini tak mudah menyerah ia terus ingin berjuang. 

Ia berhasil melampaui batasan dirinya dan mampu menangkat derajat dirinya yang dahulu diremehkan. Orang-orang yang dahulu menggangap dirinya sebagai seorang yang lemah dan tak bisa berbuat apa-apa kini amat terkejut karena ekspektasi mereka tidak sesuai dengan kenyataan.

Sejujurnya, dalam hatinya ia juga tidak berekspektasi bahwa ia akan sampai di titik tersebut. Tetapi, satu hal yang perlu diingat adalah proses yang telah ia jalani. Di setiap proses tersebut, ia perlahan-lahan keluar dari zona nyamannya. Awalnya tidak mudah baginya untuk keluar dari pola pikir negatif bahwa ia akan terus-menerus dipandang sebelah mata, dikucilkan, dan tidak dipedulikan. 

Berkat dukungan orang-orang di sekitarnya, dan orang-orang hebat yang ia jumpai dalam setiap perjalanan, ia dapat belajar satu hal yang kini menjadi pedomannya. Ukuran sebenarnya dari kemampuan seseorang adalah tekad, semangat, dan karakter. Jangan pernah meremehkan siapa pun, dan hormati semua orang. 

(Saat-saat Sedang Menjalani Latihan Kepemimpinan. Sumber: Dokumentasi Pribadi)
(Saat-saat Sedang Menjalani Latihan Kepemimpinan. Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Hidup Terkadang Tidak Adil, Maka Teruslah Melangkah Maju

Pengalaman dirinya masuk sebuah organisasi telah menginspirasi banyak orang. Sesungguhnya, inilah tujuan yang ia mau. Ia menginspirasi orang-orang yang selalu dipandang sebelah mata. Orang-orang yang tidak mendapatkan keadilan dan dikucilkan  karena dianggap tidak sesuai standar normal seorang pribadi. Ini tidak hanya tentang persoalan untuk membuktikan diri lalu membungkam mereka yang meremehkan. Tetapi ini tentang bahwa semua anggapan itu salah dan yang terpenting bukanlah ukuran fisik, kemampuan berpikir, melainkan iin tentang kemauan, tekad, dan niat untuk terus berjuang dan pantang menyerah. 

Terkadang memang hidup tidak adil, maka teruslah untuk melangkah maju. Dalam setiap perjalanan yang dilalui oleh N ia selalu menemukan berbagai rintangan, hambatan, dan kekecewaan. Tetapi ia tetap teguh dalam prinsip dan pedoman hidupnya untuk percaya pada dirinya, sesama, dan yang mengatur kehendak. Sebab semua pasti akan indah pada waktu yang telah ditentukan. Kita hanya perlu menunggu dan bersabar sampai saat yang tepat untuk tiba.

Jangan Pernah Menyerah

Faktanya, kish yang dialami oleh N telah serupa oleh puluhan bahkan ratusan murid (Kanisian) di Kolese Kanisius. Ketika dihadapi oleh berbagai tekanan, keraguan, dan tak jarang dikucilkan, seorang Kanisian tidak akan goyah. Ia akan terus berpegang teguh pada prinsip dan nilai-nilai yang selama ini telah dipelajarinya yakni, 4c 1L, Persevera, dan Magis maupun nilai-nilai lainnya yang ada di Kolese Kanisius. Seorang Kanisian akan selalu bangkit dari keterpukuran dan menjadi lebih baik, cepat atau lambat.

 Seorang Kanisian tidak akan takut apabila diragukan bahkan sekalipun dikucilkan. Sebab lebih baik dikucilkan daripada menjadi seorang yang hidup dalam kemunafikan dan sandiwara. Selain itu, tidak ada kata menyerah dalam kamus bahasa seorang Kanisian, karena ia akan tahu pasti apa yang harus dilakukannya melalui diskresi hati, demi masa depannya. Lantas, apa arti seorang Kanisian yang sejati sesungguhnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun