Jika Anda ingin mengubah dunia, nilailah orang lain berdasarkan kelapangan hatinya. - William H. Mcraven
Pandangan dan penilaian kita terhadap seseorang, seringkali dipengaruhi oleh pandangan cepat dan sebelah mata. Kita memandang seseorang berdasarkan ciri fisik atau sifat dari orang tersebut. Tak jarang, kita malah meremehkan seseorang ketika orang itu, kita anggap aneh dan tak seperti orang-orang biasanya. Namun, apa yang terjadi ketika mereka malah menunjukkan kapasitas sungguhnya?
Tak Diunggulkan
Semua orang pasti tertarik kepada cerita tentang mereka yang tidak diunggulkan atau tidak dijagokan. Mereka yang dikucilkan karena dianggap tidak menonjol, justru malah memiliki daya potensi yang lebih besar. Kenyataannya, itulah hidup yang terjadi dewasa ini. Kita terlalu cepat menilai seseorang tanpa mengetahui dan mengenal orang tersebut lebih dekat.Â
Kalimat-kalimat ini membawa pada sebuah pengalaman beberapa waktu lampau ketika sedang berada dalam situasi menjalani latihan kepemimpinan untuk masuk ke sebuah organisasi.
Sebut saja tokoh yang diceritakan bernama N. N adalah seorang murid kelas 11 yang bersekolah di Kolese Kanisius. Selama ini tidak pernah mengikuti organisasi apa pun. Selama kelas 10, ia lebih banyak menghabiskan waktu selepas sekolah untuk di rumah. N juga tidak memiliki begitu banyak teman ataupun relasi yang luas. Ia lebih senang menghabiskan waktunya sendirian, melakukan apa yang ia sukai. Tetapi, suatu saat muncul sebuah motivasi yang besar dari dalam dirinya.Â
Melihat teman-temannya berlomba-lomba untuk masuk ke sebuah organisasi, ia pun merasa tertantang dan tertarik untuk mencoba hal baru. Baginya, ini adalah kesempatan untuk membuka jalan baru dalam hidupnya yang selama ini terkesan monoton. Namun, ketika ia menceritakan niat dan kemauannya kepada orang di sekitarnya, ia justru malah ditertawakan.Â
Mustahil bagi seseorang yang tidak punya pengalaman apapun, relasi yang sedikit, dan daya kelebihan untuk berjuang masuk ke organisasi dengan proses seleksi yang sangat panjang dan ketat.
Tetapi baginya, mereka yang meragukannya justru malah memotivasinya. Ia memiliki tekad berapi-api untuk mengikuti tahapan seleksi dari awal hingga akhir. Ia memiliki satu tujuan, yaitu untuk membuktikan pada orang-orang disekitarnya, bahwa penilaian mereka salah dan tak sepantasnya mereka menilai seseorang dengan sebelah mata. Perjalanan panjangnya pun dimulai.Â
Tahap demi tahap ia jalani dan lewati. Perjalanannya sungguh berat dan menantang, terlebih lagi ini kali pertama bagi dirinya menghadapi situasi-situasi yang selama ini bahkan tidak pernah terlintas sekalipun dalam benak pikirannya.
Keluar dari Zona Nyaman
Singkat cerita, kini ia telah menjalani tahapan yang begitu panjang dan tibalah saatnya untuk tahap terakhir. Ia bersyukur dan lega bahwa usaha dan tekadnya telah membuahkan hasil yang membanggakan. Namun, lagi-lagi ia kembali dipandang sebelah mata. Mereka meragukannya bahwa ia tidak akan bisa melanjutkan tahap selanjutnya. Tetapi, berkat tekad, semangat, dan karakternya yang kini tak mudah menyerah ia terus ingin berjuang.Â
Ia berhasil melampaui batasan dirinya dan mampu menangkat derajat dirinya yang dahulu diremehkan. Orang-orang yang dahulu menggangap dirinya sebagai seorang yang lemah dan tak bisa berbuat apa-apa kini amat terkejut karena ekspektasi mereka tidak sesuai dengan kenyataan.
Sejujurnya, dalam hatinya ia juga tidak berekspektasi bahwa ia akan sampai di titik tersebut. Tetapi, satu hal yang perlu diingat adalah proses yang telah ia jalani. Di setiap proses tersebut, ia perlahan-lahan keluar dari zona nyamannya. Awalnya tidak mudah baginya untuk keluar dari pola pikir negatif bahwa ia akan terus-menerus dipandang sebelah mata, dikucilkan, dan tidak dipedulikan.Â
Berkat dukungan orang-orang di sekitarnya, dan orang-orang hebat yang ia jumpai dalam setiap perjalanan, ia dapat belajar satu hal yang kini menjadi pedomannya. Ukuran sebenarnya dari kemampuan seseorang adalah tekad, semangat, dan karakter. Jangan pernah meremehkan siapa pun, dan hormati semua orang.Â
Hidup Terkadang Tidak Adil, Maka Teruslah Melangkah Maju
Pengalaman dirinya masuk sebuah organisasi telah menginspirasi banyak orang. Sesungguhnya, inilah tujuan yang ia mau. Ia menginspirasi orang-orang yang selalu dipandang sebelah mata. Orang-orang yang tidak mendapatkan keadilan dan dikucilkan  karena dianggap tidak sesuai standar normal seorang pribadi. Ini tidak hanya tentang persoalan untuk membuktikan diri lalu membungkam mereka yang meremehkan. Tetapi ini tentang bahwa semua anggapan itu salah dan yang terpenting bukanlah ukuran fisik, kemampuan berpikir, melainkan iin tentang kemauan, tekad, dan niat untuk terus berjuang dan pantang menyerah.Â
Terkadang memang hidup tidak adil, maka teruslah untuk melangkah maju. Dalam setiap perjalanan yang dilalui oleh N ia selalu menemukan berbagai rintangan, hambatan, dan kekecewaan. Tetapi ia tetap teguh dalam prinsip dan pedoman hidupnya untuk percaya pada dirinya, sesama, dan yang mengatur kehendak. Sebab semua pasti akan indah pada waktu yang telah ditentukan. Kita hanya perlu menunggu dan bersabar sampai saat yang tepat untuk tiba.
Jangan Pernah Menyerah
Faktanya, kish yang dialami oleh N telah serupa oleh puluhan bahkan ratusan murid (Kanisian) di Kolese Kanisius. Ketika dihadapi oleh berbagai tekanan, keraguan, dan tak jarang dikucilkan, seorang Kanisian tidak akan goyah. Ia akan terus berpegang teguh pada prinsip dan nilai-nilai yang selama ini telah dipelajarinya yakni, 4c 1L, Persevera, dan Magis maupun nilai-nilai lainnya yang ada di Kolese Kanisius. Seorang Kanisian akan selalu bangkit dari keterpukuran dan menjadi lebih baik, cepat atau lambat.
 Seorang Kanisian tidak akan takut apabila diragukan bahkan sekalipun dikucilkan. Sebab lebih baik dikucilkan daripada menjadi seorang yang hidup dalam kemunafikan dan sandiwara. Selain itu, tidak ada kata menyerah dalam kamus bahasa seorang Kanisian, karena ia akan tahu pasti apa yang harus dilakukannya melalui diskresi hati, demi masa depannya. Lantas, apa arti seorang Kanisian yang sejati sesungguhnya?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI