Mohon tunggu...
antonius Hendrianto
antonius Hendrianto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang Pemuda yang Gemar Menulis

Penulis kreatif asal Yogyakarta yang hobi traveling dan bela diri. Menulis itu sebuah laku merajut makna lewat kata-kata untuk menginspirasi kehidupan umat manusia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sila Kedua Kemanusiaan yang Adil Dan Beradab

17 Juli 2022   17:28 Diperbarui: 17 Juli 2022   17:35 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar Pancasila bisa dilakukan secara mandiri. Pada kesempatan ini akan dibahas sila kedua pancasila: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.  Para pendiri bangsa Indonesia memikirkan secara mendalam aspek kemanusiaan dan keadilan. Di dalam Pancasila sila kedua, warga negara Indonesia dapat mengamalkan butir-butir berikut ini:

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.

3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.

5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

8. Berani membela kebenaran dan keadilan.

9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.

10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

Realitas hidup sehari-hari di masyarakat menunjukkan masih terjadi sikap yang membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial dan warna kulit di area publik seperti sekolah dan media sosial. 

Sikap tenggang rasa dan tepa selira juga tidak diamalkan sehingga timbul gesekan horizontal antarwarga masyarakat. Kendati demikian ditemukan pula sikap gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, baik berupa bantuan sembako, bedah rumah untuk warga miskin, beasiswa untuk orang miskin dan yatim piatu, donasi tanggap bencana,  donor darah, dan lain sebagainya. 

Tampil pula dari antara warga Indonesia yang berani membela kebenaran dan keadilan saat menghadapi sengketa hukum ataupun penindasan yang dilakukan pemilik usaha terhadap masyarakat kecil di pedesaan.

Memanusiakan sesama manusia dan membangun peradaban hidup bersama yang lebih baik merupakan cita-cita bersama sebagai bangsa Indonesia. 

Oleh karena itu, perjuangan pengamalan sila kedua Pancasila agar semakin mendarahdaging dalam hidup masyarakat Indonesia harus menjadi agenda bersama berbagai elemen masyarakat dari para pejabat, aparatur negara, pihak swasta, dan masyarakat pada umumnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun