Mohon tunggu...
Antonius Babo Wea
Antonius Babo Wea Mohon Tunggu... Lainnya - Profil tersebut di atas adalah profil pribadi

Nama Lengkap: Antonius Babo Wea Nama Panggil : Anton status: Menikah pekerjaan; swasta

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ingat Labuan Bajo, Ingat Kabupaten Manggarai Barat, di Sana Ada Surganya Tanaman yang Terabaikan

18 Mei 2022   12:33 Diperbarui: 18 Mei 2022   12:38 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akses jalan jadi masalah paling utama mengapa salah satu bagian yang ada di Kabupaten Manggarai Barat itu hingga sekarang terabaikan. Surga itu ada di Kecamatan Kuwus Barat tepatnya di desa Golo Lewe.

Di ketinggiannya tempat ini seolah tak ada banyak mata yang sanggup memandang kepadanya. Dengan keadaan jalan yang seadanya itu seakan jadi sebab banyak kaki yang enggan melangkah menuju ke sana. 

Di sana, di surga. Surga yang sekian lamanya terlupakan. Surga yang sudah sekian lama tidak dianggap.

"Sekarang jalan ke sini sudah lebih baik setelah kepala desa yang sekarang anggarkan sebagian dana desa untuk bangun jalan meskipun seadanya saja," ungkap Geradus Hadun salah satu warga desa Golo Lewe.  

Bagi pendatang yang baru pertamakali menginjakan kaki di sana tentu yang akan diceritrakna pertama adalah pengelaman dalam perjalanannya. Kisah tentang perjalanan yang sangat melelahkan dan menakutkan.

"Selama dalam perjalanan tadi kami semua larang om sopir tidak boleh lihat ke belakang. Kami semua takut karena badan jalan yang kecil dan sempit kadang menanjak dan menurun tajam ditambah berkelok-kelok. 

Sepanjang jalan saya hanya berdoa," ungkap Magdalena Nalu, salah satu staff Yayasan Komodo Indonesia Lestari (Yakines), Labuan Bajo dalam Evaluasi dan Perencanaan (EPAPERCA).

Ya. Jalanan menuju Desa Golo Lewe memang persis sama yang diungkapkan itu. Jalanan yang sempit, sering harus menanjak dan kembali menurun dengan belokan itu mengharuskan setiap pengendara untuk lebih berhati-hati dalam mengendarai kendaraannya.

"Pada saat-saat awal saya bertugas di Desa Golo Lewe saya sering meminta orang-orang yang kebetulan lewat dijalanan yang menanjak atau menurun tajam, supaya mereka yang membawa motor saya sampai ditempat yang menurut saya aman dan bisa saya kendarai sendiri. 

Saya seringkali merasa gugup karena tanjakan dan menurun serta jalanan yang berbatu," kenang Tomas Simorangkir, Pendamping Lapangan Yakines untuk Desa Golo Lewe.

dok. pribadi
dok. pribadi
Decak kagum tentang Desa Golo Lewe dimulai dari kegiatan kunjungan bersama ke kebun contoh yang dikerjakan oleh kaum perempuan petani dari kampung Lando, Desa Golo Lewe. Hadir mendmpingi peserta pada kunjungan lapangan di kebun contoh itu adalah Regina Ndiut.  Decak kagum peserta tentang suburnya tanah Golo Lewe terdengar semakin jelas. 

Semua peserta yang  melihat sendiri betapa berbagai macam tanaman sayur dapat tumbuh dengan subur di atas lahan milik pemerintah desa itu. Lahan yang terbelah oleh aliran air itu seakan melengkapi kekaguman peserta pada alam Golo Lewe.

Kepada peserta yang hadir di tengah-tengah kebun contoh, Regina Ndiut dari kelompok Momang Koe kampung Lando, desa Golo Lewe menjelaskan bahwa hampir semua jenis tanaman dapat hidup dan berkembang dengan baik di wilayah tempat mereka tinggal itu.

"Banyak tanaman bisa tumbuh dengan subur di sini. Untuk sayur-sayuran ada wortel, kentang, kol, vambok, berbagai jenis pacai, kacang panjang, kastela, bawang merah dan putih, bayam, selada keriting, salada air, kangkung, terung, mentimun, labu siam dan masih banyak lagi yang bisa tumbuh dengan subur," jelas Regina sambil menunjuk beraneka macam sayur yang memang pada saat itu sedang tumbuh dengan amat suburnya di kebun contoh yang dibuat di atas lahan tanah milik pemerintah desa Golo Lewe itu.

Semua peserta yang hadir dalam kunjungan di kebun contoh itu semua berandai-andai, kalau saja kampung atau desa mereka subur seperti Desa Golo Lewe, mereka tentu tidak akan pernah kekuarangan sayuran. Nada kagum nan tulus terucap dari mulut kaum perempuan petani yang berasal dari desa dan kecamatan yang berbeda itu.

Berbagai pengelaman terungkap saat semua peserta hadir bersama dalam sesi diskusi. Pada kesempatan itu, Reny Oktora, istri kepala Desa Golo Lewe mengungkapkan bahwa  pemerintah desa yang bekerja sama dengan PKK dan segenap kelompok dampingan Yakines terus berjuang memperkenalkan kekayaan alam desa Golo Lewe ini dengan segala cara. 

Menurutnya, salah satu cara yang ditempunya sejauh ini adalah upaya pengadaan berbagai jenis bibit sayuran untuk ditanam oleh kaum perempuan petani di desa itu. "Meskipun sedang berada dalam situasi parah akibat wabah covid 19 ini namun pemerintah desa bekerja sama dengan PKK adakan benih sayuran bagi para perempuan petani di sini. Kami berharap ini jadi perangsang untuk dilakukan percobaan. Dan kaum perempuan di sini diharapkan bisa mulai," ungkapnya.

 "Hampir segala macam tanaman mulai dari sayuran sampai berbagai macam jenis buah-buahan dapat tumbuh di wilayah kami ini. Hanya saja kami di sini kesulitan untuk proses pemasarannya saja. Petani kami tidak mungkin keluar dan menjualnya sampai ke pasar Lembor apa lagi ke kota Labuan Bajo. 

Kami kesulitan akses jalan. Untuk ongkos perjalananany saja sudah sangat mahal. Inilah tantangan utama bagi kami.  

Sejauh ini saya bersama bapak kepala desa terus berupaya supaya potensi yang ada di wilayah kami ini harus bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di sini," ungkap ibu dua orang anak ini.

dok. pribadi
dok. pribadi
Dikesempatan terpisah kepala Desa Golo Lewe mengungkapkan bahwa sampai sejauh ini pemerintahannya terus berjuang untuk dapat memperkenalkan dan memasarkan hasil bumi dari desanya itu menuju ke tempat lain bahkan sampai ke Labuan Bajo. 

"Kami akan terus berusaha. Saya berharap akan ada kerja sama yang lebih baik bersama Yakines di masa-masa yang akan datang untuk membangun kemajuan desa kami ini. 

Untuk itu kami akan libatkan secara penuh kaum perempuan petani dampingan Yakines dari desa kami ini dalam BUMDES yang nantinya khusus untuk memasarkan berbagai jenis hasil bumi dari desa kami ini menuju ke desa dan tempat lain atau sampai ke Labuan Bajo," Jelasnya.

Sudah sejak lama kebutuhan akan sayur-sayuran di pasar dan berbagai tempat wisata di Labuan Bajo dipasok dari kebupaten lain bahkan tidak seidikit yang didatangkan dari pulau Jawa. 

Kalau saja kesuburan tanah dan kekayaan desa Golo Lewe itu disadari oleh banyak pihak termasuk pemangku kepentingan, maka bukan tidak mungkin Golo Lewe akan jadi pemasok sayuran yang tepat bagi kebutuhan sayuran di wilayah Kabupaten Manggarai Barat terlebih khusus bagi ibu kota pariwisata super premium Labuan BaJo. 

Semoga kesuburan yang terdapat di Desa Golo Lewe ini dapat segera disadari dan mendapat dukungan dari berbagai pihak. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun