Mohon tunggu...
Antonius Nesi
Antonius Nesi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Penulis adalah alumnus Universitas Sanata Dharma Yogyakarta; Dosen Unika St Paulus Ruteng, Flores, NTT; Saat ini sedang menempuh studi pada Program Doktor Ilmu Pendidikan Bahasa, Universitas Negeri Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Bahasa untuk Kedaulatan Ekonomi Masyarakat Lokal

5 Februari 2019   20:25 Diperbarui: 7 Februari 2019   15:00 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para penjual kain tenun Alor yang berjualan di atas kapal di Pulau Ternate, Alor, NTT. (Kompas.com/Silvita Agmasari) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul

Simbol-simbol itu bukan tanpa makna. Sayangnya, kearifan lokal itu pun belum dilirik sebagai sarana pemberdayaan ekonomi masyarakat. Simbol, kesejatiannya merupakan makna yang disepakati oleh kelompok pemiliknya (Taum, 2018), juga seni ekspresi berbahasa (Santoso, 2003).

Justru itu, kain tenun motif dapat berdampak untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal manakala makna simbol-simbol itu dapat dipromosikan sendiri oleh penutur asli kepada para tamu melalui narasi yang persuasif dan argumentatif. Atau, setidaknya ada catatan tertulis sebagai panduan bagi para tamu agar mereka dapat dengan mudah menelusuri informasi dan pengetahuan lokal.

Dalam kaitan dengan deskripsi di atas perlu dirancang kebijakan-kebijakan yang berpihak pada masyarakat lokal. Tidaklah cukup disediakan "penjaga pos" hanya untuk menarik retribusi, itu nihil dampak.

Justru masyarakat lokal perlu difasilitasi dengan anggaran stimulus agar mereka bisa mengembangkan jenis usaha kecil dan menengah dalam aneka transaksi yang beradab. Dengan demikian, melalui bahasa, masyarakat lokal dapat berdaya untuk meraih kedaulatan ekonominya.*

Oleh: Antonius Nesi
Pendidik di STKIP St Paulus Ruteng, Flores, NTT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun