Simbol-simbol itu bukan tanpa makna. Sayangnya, kearifan lokal itu pun belum dilirik sebagai sarana pemberdayaan ekonomi masyarakat. Simbol, kesejatiannya merupakan makna yang disepakati oleh kelompok pemiliknya (Taum, 2018), juga seni ekspresi berbahasa (Santoso, 2003).
Justru itu, kain tenun motif dapat berdampak untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal manakala makna simbol-simbol itu dapat dipromosikan sendiri oleh penutur asli kepada para tamu melalui narasi yang persuasif dan argumentatif. Atau, setidaknya ada catatan tertulis sebagai panduan bagi para tamu agar mereka dapat dengan mudah menelusuri informasi dan pengetahuan lokal.
Dalam kaitan dengan deskripsi di atas perlu dirancang kebijakan-kebijakan yang berpihak pada masyarakat lokal. Tidaklah cukup disediakan "penjaga pos" hanya untuk menarik retribusi, itu nihil dampak.
Justru masyarakat lokal perlu difasilitasi dengan anggaran stimulus agar mereka bisa mengembangkan jenis usaha kecil dan menengah dalam aneka transaksi yang beradab. Dengan demikian, melalui bahasa, masyarakat lokal dapat berdaya untuk meraih kedaulatan ekonominya.*
Oleh: Antonius Nesi
Pendidik di STKIP St Paulus Ruteng, Flores, NTT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H