Mohon tunggu...
Antonia Meyga Devita
Antonia Meyga Devita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Tahun 2021

Saya merupakan mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang senang mengeksplor banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Podcast Sebagai Media Baru Anak Muda

15 Desember 2023   11:02 Diperbarui: 18 Desember 2023   14:07 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber: Dreamstime
Sumber: Dreamstime
Perkembangan teknologi turut serta menghadirkan media baru yang dapat digunakan oleh masyarakat. Salah satu produk media yang muncul dari adanya media baru adalah Podcast. Dilansir dari databoks, pada tahun 2022 presentase pendengar podcast di Indonesia telah mencapai 35,6% dari total pengguna internet. Kemudian, rata-rata pendengar podcast di Indonesia didominasi oleh kalangan anak muda yang berusia sekitar 20-25 Tahun.

Saat ini, teknologi dan internet memegang peranan paling penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini karena banyak manfaat yang dapat diperoleh dari adanya teknologi dan internet. Tidak hanya itu, berkembangnya teknologi dan internet juga memberikan perubahan pada kehidupan masyarakat. Perubahan ini dapat dilihat dari media komunikasi yang digunakan oleh masyarakat. Kemudian, berkembangnya teknologi dan internet juga menghadirkan media baru, seperti podcast. 

Podcast merupakan media teknologi yang digunakan untuk menerima, mendengarkan dan mendistribusikan konten secara on-demand yang telah diproduksi oleh seorang profesional (Sagiyanto, dkk., 2022:20). Istilah podcast sering diartikan sebagai media yang memberikan materi secara audio kepada masyarakat. Materi podcast sangat beragam, seperti informasi terkait peristiwa yang sedang terjadi, hiburan, talkshow dan sebagainya. Podcast biasanya dibawakan oleh seorang podcaster. 

Perkembangan internet yang semakin pesat turut serta menjadi alasan dari adanya penurunan jumlah penonton di media konvensional. Salah satu media konvensional yang terdampak dari adanya internet adalah media radio. Radio sudah tidak lagi menjadi media pilihan bagi masyarakat dalam mengakses informasi dan hiburan. Hal ini dikarenakan banyaknya aplikasi layanan streaming yang muncul dan dapat dinikmati. Dengan kata lain, radio akan terancam untuk ditinggalkan oleh para pendengarnya. 

Kehadiran podcast seringkali dianggap sebagai media yang akan menggantikan radio. Akan tetapi, podcast dan radio memiliki perbedaan. Perbedaan ini dapat dilihat dari akses, frekuensi dan durasi yang ada. Pada media radio, pendengar tidak perlu menggunakan internet untuk mengakses radio, sedangkan pada podcast, pengguna memerlukan internet. Kemudian, radio memiliki jadwal siaran dan materi khusus yang akan dibawakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. 

Pada podcast, setiap pengguna dapat menentukan waktu dan mengunduh materi apa saja yang ingin didengar. Seorang penyiar radio memiliki durasi waktu sekitar tiga menit untuk membawakan materi atau kontennya, sedangkan podcast memiliki durasi waktu sekitar 10-30 menit pada setiap kontennya. Tujuan penentuan durasi ini agar penonton tidak merasa bosan dengan konten atau materi yang dibawakan. Kehadiran podcast diharapkan mampu menjadi salah satu peluang bagi media radio untuk maju dan melengkapi kekurangan yang ada pada radio.  

Podcast memiliki pendengar dengan rata-rata usia yang masih muda sehingga podcast berhasil memperluas jangkauan jumlah pendengarnya dari media radio (Marbun, 2023:39). Banyaknya jumlah pendengar juga menentukan genre dan konten yang akan dibawakan oleh podcaster. Pada podcast, topik yang paling banyak diminati oleh masyarakat adalah politik, sosial, budaya, hiburan, komedi, musik, ekonomi dan lainnya. Podcast banyak digemari oleh kalangan anak muda. Hal ini karena kalangan anak muda cenderung banyak menggunakan internet dan teknologi sebagai sarana mencari dan memperoleh informasi maupun hiburan. Tidak hanya itu, anak mudah menyukai hal yang mudah dan praktis sehingga podcast menjadi salah satu pilihan bagi sejumlah anak muda. 

Pada siaran podcast, konten atau materi yang dibawakan oleh podcaster biasa dikemas secara berbeda, bisa berupa talkshow, drama, wawancara, monolog, storytelling dan dokumenter. Tidak hanya itu, podcast juga dikemas dengan santai dan menghibur. Hadirnya podcast turut serta memberikan perubahan pada gaya masyarakat dalam mengonsumsi sebuah konten di media. Masyarakat dapat menikmati podcast kapanpun dan dimana saja tanpa perlu mengeluarkan biaya. Hal ini tentunya menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat untuk menggunakan podcast.

Hadirnya podcast tentunya memiliki kelebihan dibandingkan media sebelumnya. Pertama, setiap pengguna dapat mengakses materi atau konten podcast secara gratis. Kedua, podcast memberikan fasilitas kepada para pendengarnya untuk dapat mengakses dan mendengarkan konten yang disiarkan kapanpun sesuai dengan keinginan dari pendengar. Ketiga, podcast mudah diakses oleh siapapun dan dimana saja karena podcast bersifat digital. Terakhir, banyak aplikasi sudah mulai menyediakan dan menggunakan podcast sebagai media penyebar informasi.

Kemudian, terdapat juga peluang yang diberikan dari adanya podcast. Pertama, podcast dipengaruhi oleh konten yang dibawakan oleh podcaster. Dengan kata lain, seorang podcaster dituntut untuk mampu membawakan konten dengan berbagai kreativitas sesuai dengan tema yang dibahas. Kedua, podcast dapat memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat yang mendengar atau menikmati. Hal ini karena sebagian podcast biasanya akan mengundang beberapa narasumber untuk memberikan informasi atau pengetahuannya. 

Peluang yang terakhir adalah podcast dapat dengan mudah disebarkan secara luas melalui platform media sosial seperti Instagram, Facebook dan platform media sosial lainnya. Hal ini  mengakibatkan jangkauan audiens pada podcast menjadi semakin luas. Saat ini, podcast dapat ditemukan dibeberapa situs atau platform media seperti Spotify dan Youtube. Ketertarikan masyarakat untuk terus mengonsumsi dan menggunakan podcast akan membuat podcast semakin populer. 

Menurut Zellatifanny (2020:127) peningkatan popularitas podcast dinilai masih memerlukan peran internet dan platform media sosial sebagai sarana publikasi dari konten podcast yang ada. Selain untuk menjangkau audiens, proses penyebaran podcast melalui platform media sosial diharapkan mampu mengundang para pengiklan. Pada podcast, iklan biasanya dibawakan dalam bentuk narasi cerita oleh podcaster sehingga mampu menarik perhatian dari masyarakat yang mendengarkan. 

Pada awalnya, kehadiran podcast kurang diminati oleh masyarakat Indonesia. Akan tetapi, seiring perkembangannya, podcast mulai banyak diminati sehingga podcast menjadi populer di kalangan masyarakat. Sarana teknologi dan internet menjadi salah satu aspek yang turut serta mendukung perkembangan podcast. Di Indonesia, podcast mulai menunjukkan eksistensinya pada tahun 2018 dikarenakan munculnya berbagai macam aplikasi layanan podcast (Zellatifanny, 2020:125).

Di Indonesia, podcast sudah banyak digunakan oleh para influencer. Tidak hanya berisi audio saja, tetapi podcast sudah mulai dikemas menggunakan video. Podcast dalam bentuk video biasanya akan dipublikasikan di media Youtube. Terdapat beberapa influencer yang turut serta menggunakan podcast dalam bentuk video yaitu Raditya Dika dan Deddy Corbuzier. Kedua influencer ini telah dikenal oleh masyarakat sejak lama dan podcast yang dipublikasikan memiliki tema yang berbeda-beda. Dengan kata lain, penonton atau pendengar tidak akan bosan dan dapat memilih tema yang diinginkan dengan bebas. 

Pada podcastnya, Deddy Corbuzier selalu mengundang berbagai bintang tamu untuk dapat hadir dan memberikan pengetahuan atau ceritanya. Bintang tamu yang diundang biasanya beragam, mulai dari artis, influencer dan masyarakat yang sedang viral di media sosial. Tidak hanya itu, di dalam podcast Deddy biasanya akan ada banyak hal yang dapat menjadi inspirasi atau hal positif yang didapat oleh masyarakat yang menonton. Kemudian, podcast Deddy juga dikemas dengan santai dan menyenangkan, tidak hanya bagi bintang tamunya tetapi juga bagi penonton.

Perkembangan podcast tidak lepas dari adanya pengaruh teknologi yang semakin meluas dan berkembang dengan pesat. Di Indonesia, podcast mulai banyak diminati oleh banyak orang sehingga tingkat popularitas podcast menjadi semakin berkembang. Podcast hadir dengan memberikan kemudahan bagi para penggunanya untuk dapat mengakses. Kemudahan ini seperti, pendengar dapat memilih waktu kapan dan dimana saja mereka akan mendengarkan podcast. Tidak hanya itu, pendengar juga dapat memutar ulang podcast yang terlewat melalui platform media yang ada. Oleh karena itu, podcast dapat menjadi alternatif lain bagi pengguna untuk mencari dan mendistribusikan informasi serta sebagai media hiburan. 

Referensi:

Anisyah, N., & Hendra, F. (2023). METODE PEMBELAJARAN AUDIOLINGUAL DENGAN PODCAST UNTUK MENINGKATKAN KEMAHIRAN MENYIMAK (MAHARAT ALISTIMA') PADA MAHASISW. Beraja:Jurnal Pembelajaran dan Pengembangan Diri, 3(3), 573-582.

Gea, S. M., & Salliyanti. (2023). Tindak Tutur Ekspresif Pada Podcast Deddy Corbuzier Tentang Komisi Penyiaran Indonesia: Kajian Pragmatik. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(3), 25948-25955.

Kasatriyanto, B., & Wibowo, A. A. (2021). BOROBUDUR DALAM BUDAYA DIGITAL: MERANCANG PODCAST YOUTUBE UNTUK KOMUNIKASI ARKEOLOGI PUBLIK. Borobudur, XV(1), 51-68.

Manggala, D. B. (2022). AUDIENCE RECEPTION OF INTERMEDIALITY IN SANDIWARA SASTRA PODCAST. Lakon: Jurnal Kajian Sastra dan Budaya, 11(2), 98-109.

Marbun, I. A.N.A. (2023). Promosi Brand Melalui Narasi Audio: Meninjau Potensi Iklan Podcast di Indonesia. Jurnal Komunikasi, 15(1), 37-56.

Pahlevi, R. (2022, February 8). Pendengar Podcast Indonesia Terbesar ke-2 di Dunia. Databoks. Retrieved December 6, 2023, from https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/02/08/pendengar-podcast-indonesia-terbesar-ke-2-di-dunia

Sagiyanto, A. (2022). Pelatihan Pembuatan Podcast Sebagai Media Komunikasi Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi Pada IPNU Ciledu. Jurnal Pengabdian Kepada Masyaraka, 1(1), 18-26.

Zellatifanny, C. M. (2020). Tren Diseminasi Konten Audio on Demand melalui Podcast : Sebuah Peluang dan Tantangan di Indonesia. Jurnal Pekommas, 5(2), 117-132.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun