Bagi beberapa orang, apa yang dilakukan oleh Nims Dai di Annapurna dan Kangchenjunga ini adalah salah satu bagian yang menjelaskan karakter dirinya. Dalam karakternya yang blak-blakan, super optimis dan penuh percaya diri, Nims Dai bukanlah pribadi egois yang mementingkan diri sendiri dan timnya saja.
Baik di Annapurna mau pun di Kangchenjunga, mereka melakukan upaya penyelamatan selalu di saat mereka telah berhasil mencapai puncak gunung. Jika saja rasa egois itu lebih besar daripada karakternya, maka buat apa mereka membahayakan diri mereka sendiri untuk menyelamatkan pendaki lain yang sedang kesulitan?
Dihormati oleh Reinhold Messner Sang Dewa Gunung
Diakui atau tidak, Reinhold Messner memang adalah tokoh pendakian gunung tinggi yang paling dihormati di dunia. Ia adalah dedengkot pendakian gunung di Himalaya dan ia juga adalah orang yang pertamakali berhasil mencapai 14 puncak delapan ribu meter yang berbaris di Himalaya, Karakoram dan juga Tibet.
"Saya respek padanya"
Ujar Messner mengomentari keberhasilan Nims Dai dalam Project Possible
"Ia adalah pendaki gunung pertama yang mecapai misinya dengan strategi" tambah Messner lagi.
Semakin menarik jika kamu juga mengetahui bahwa pada saat Project Possible sedang berlangsung, Messner juga menunjukkan dukungannya pada Nims Dai.
Beberapa pendaki berusaha mengkritik Nims Dai dan timnya karena menggunakan tabung oksigen dalam pendakiannya. Namun Messner justru sebaliknya, sang Dewa Gunung justru merasa heran mengapa orang-orang mengkritik hal tersebut pada saat itu.
Tokoh Pendakian Musim Dingin di K2
Setelah Project Possible yang kemudian difilmkan dalam 14 Peaks Nothing Is Impossible, kamu pasti sudah tahu bahwa Nims Dai kembali memecah kebuntuan dunia mountaineering dengan berhasil mencapai puncak gunung K2 pada musim dingin 2020/2021, kan?