Doug Scott, mungkin memiliki kondisi yang lebih beruntung (kata beruntung tidak cukup tepat sebenarnya untuk menggambarkan kedua kaki yang patah dan harus turun dari gunung setinggi 7.000 meter di tengah badai dan tebing vertikal yang curam). Bagaimana pun juga Doug masih dikelilingi oleh teman-temannya (Chris Bonnington, Clive Rowland, Mo Anthoine) yang meskipun tak kalah sengsara, masih tetap sehat. Hadirnya ketiga teman-teman yang ada di sekeliling Doug paling tidak memberi ia support (berupa bantuan fisik langsung mau pun bantuan semangat psikologis) dan harapan untuk bertahan hidup lebih banyak daripada Joe Simpson saat itu.
Butuh waktu tujuh hari bagi Doug dan teman-temannya untuk dapat turun ke base camp, dan rata-rata semuanya dalam kondisi cuaca yang buruk. Dalam perjalanan ini, Chris Bonnington juga mengalami celaka saat jatuh dan mematahkan dua tulang rusuknya, dan ia juga terserang pneumonia- Pneumonia adalah penyakit infeksi pada paru paru, membuat penderitanya susah bernapas, batuk, dan juga demam.
Perjalanan turun ini lebih banyak dilakukan Doug dengan merangkak, bahkan di medan salju yang tebal kadang-kadang ia menjadi yang paling depan membuat jalan. Hal yang tersulit ketika tim ini sudah mencapai areal berbatu, di mana batu-batu tajam dan runcing membuat kegiatan merangkak terasa sangat menyakitkan. Doug memakai empat lapis pakaian untuk menutupi lututnya, namun itu tak membuat lututnya luput dari luka dan berdarah.
Mo Anthoine tiba di base camp lebih dulu, namun ia menemukan Tut Braithwaite dan Nick Estcourt telah tidak ada lagi di sana. Dalam catatan yang ditinggalkan oleh Tut dan Nick, mereka mengatakan bahwa mereka telah pergi pagi itu, karena berasumsi bahwa mereka (Doug, Chris, Mo, dan Clive) telah tewas di Baintha Brakk, setelah tujuh hari ditunggu tidak kunjung kembali.
Mo kemudian juga berangkat mencoba mengejar Nick dan Tut sebelum mencapai perkampungan dan mengabarkan berita yang keliru kepada keluarga mereka tentang asumsi bahwa rekan-rekannya telah tewas.
Saat Doug, Chris, dan Clive sampai di base camp, mereka menemukan dua catatan. Catatan pertama dari Nick dan Tut, dan yang kedua dari Mo. Secara teknis isinya sama, mereka  terpaksa meninggalkan base camp lebih dulu. Nick dan Tut telah pergi karena menyangka mereka telah mati, sementara Mo menyusul mereka untuk mengabarkan secepatnya berita yang lebih baik.
Kisah seperti yang dialami Doug Scott dan Joe Simpson adalah gambaran kemampuan tubuh manusia yang mampu bertahan dalam kondisi yang buruk di atas ketinggian gunung yang mematikan. Dimana kebanyakan dari kita mungkin akan segera meringkuk dan menemui ajal jauh sebelum mencapai base camp. Karena itulah mengapa kisah seperti Touching The Void dan The Ogre menjadi terasa demikian istimewa.
Tulisan lain dari Anton Sujarwo dapat juga dibaca pada website berikut ini;
- www.arcopodojournal.com
- www.akasakaoutdoor.co.id
- www.penulisgunung.id
- www.arcopodojournal.wordpress.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H