Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

4 Cara Mengelola Emosi Anak

4 Juli 2023   16:44 Diperbarui: 7 Juli 2023   16:21 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah emosi anak agak mereda dan terlihat lebih tenang, tanyakan masalah apa yang sedang di hadapinya lalu sedikit demi sedikit permasalahannya di bongkar dengan cara mengorek informasi tentang kejadian yang menimpa anak tersebut.

Jikalau sudah paham dengan permasalahannya, cari titik temu atau solusi yang akan membuat anak tenang. Bantu agar permasalahan yang sedang dihadapinya dapat terselesaikan dengan baik.

3. Ajarkan cara yang benar dalam merespon masalah

Selaku orang tua tentunya harus memiliki kemampuan dalam menyelesaikan permasalahan anak, jangan sampai anaknya menghadapi masalah lalu malah diserahkan terhadap orang lain.

Berikan pengetahuan tentang cara menyikapi dan merespon segala sesuatu, dari mulai bersikap saat bergaul bersama keluarga, bergaul sesama teman disekolah, bersikap terhadap guru dan orang yang lebih tua.

Memberikan arahan tentang cara bergaul yang baik dengan sesama temannya, dengan yang lebih muda usianya sekaligus penggunaan bahasa yang baik dalam pergaulan sehari-harinya.

secara perlahan berikan nasehat dan ajarkan pula perilaku, sikap dan tata krama yang baik saat bergaul dimanapun agar tercipta adat serta kepribadian yang baik pada dirinya. Sehingga disukai, di hargai dan di segani oleh orang lain.

4. Berikan teladan yang baik

Pada umumnya anak meniru perilaku dan kebiasaan dari orang tua, keluarga dekat, lingkungan sekitar, tempat bergaulnya dan teman-teman sepergaulannya.

Anak akan merespon segala bentuk interaksi sosial yang ada disekitarnya, meniru sikap orang di sekitar yang dijadikan referensi perbendaharaan pengetahuan sesuai yang pernah terlihat dan di dengarnya.

Sehingga tidak heran jika ada anggapan ataupun orang berbicara "perilaku anak ini mirip ibunya" atau "anak ini seperti bapaknya" dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun