Ketika menyembelih, putuskan saluran pembuluh darah, saluran pernapasan dan saluran keluar masuknya makanan hewan tersebut tanpa pernah mengangkat sedikitpun tempelan keleher dari alat penyembelihnya.Â
10. Mengurus hewan qurban setelah benar-benar mati.
Melakukan pemotongan tubuh hewan, mengulitinya, dan memotong serta mengiris daging-dagingnya setelah diyakini benar-benar bahwa hewan tersebut sudah melepaskan nyawa (mati), para ulama sepakat tentang hal ini.
11. Hewan qurban digantung dengan posisi kaki belakang di ikat keatas dan kepala menghadap kebawah.
Posisi seperti ini, bertujuan agar darah tersisa dapat keluar secara lancar untuk mencegah terjadinya terkontaminasinya daging, selain itu posisi ini dapat memudahkan penanganan dalam mengulitinya.
12. Melakukan pengulitan hewan secara bertahap dan teratur.
Pengulitan bisa dimulai dengan membuat sayatan dibagian tengah hewan, sepanjang kulit dada, kulit bagian perut dan sampai ke bagian ujung kakinya.Â
13. Menjaga kotoran hewan qurban agar tidak bercampur dengan dagingnya.
Agar isi lambung dan usus hewan qurban tidak mencemari daging, maka sebaiknya ikatlah bagian usus saluran makanan dan anusnya.Â
Setelah prosesi pengulitan selesai, dilanjutkan dengan merobek bagian perut menggunakan pisau sampai dapat dikeluarkan isi rongga dada dan perutnya.
Sebelumnya sediakan wadah penampungan untuk menyimpan isi rongga dada dan wadah penampungan isi bagian perut yang sebaiknya tidak dicampur, karena isi bagian perut biasanya berupa kotoran dari hewan tersebut.