Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

5 Prinsip Hidup Bertetangga agar Nyaman

18 Oktober 2022   16:49 Diperbarui: 18 Oktober 2022   20:45 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bertetangga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tatanan kehidupan sosial, berperilaku baik terhadap tetangga yang ada disekitar rumah menjadi suatu kewajiban yang tidak terelakan lagi bagi setiap warga masyarakat.

Prinsip berbuat baik akan memperkuat tatanan sosial yang ada dimasyarakat, sehingga tercipta kerukunan hidup, keharmonisan bertetangga, dan tentunya akan memperkuat suasana kehidupan bermasyarakat.

Tentu, setiap orang yang hidup bertetangga dengan orang lain dimanapun berada harus memiliki prinsip hidup yang kuat. Semisal memiliki prinsip untuk tidak mengganggu kenyamanan dan keamanan lingkungan sekitarnya.

Menjaga hubungan baik dengan tetangga menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat. Kewajiban berbuat baik dengan tetangga sekitar rumah akan menyebabkan kenyamanan terhadap kita dan keluarga.

Bukan hanya itu, dalam menata kehidupan keluarga yang nyaman dan tenang seseorang juga harus mampu untuk berbuat baik dan berperilaku baik terhadap orang tua yang telah melahirkan dan kerabat dekat yang telah ikut membesarkan kita.

Setidaknya ada 5 prinsip hidup bertetangga agar nyaman yang mesti diamalkan oleh setiap orang dalam kehidupannya dimasyarakat, yaitu :

1. Prinsip untuk selalu berbuat baik

Berprinsip selalu berbuat baik terhadap orang lain, bisa menjadi pijakan dalam kehidupan bertetangga. Dengan senantiasa berbuat baik, maka orang lain pun yang ada disekitar kita dan disekitar rumah akan selalu ingin membalas kebaikan yang telah diperbuat kita.

Semisal ada tetangga yang minta tolong karena rumahnya kemasukan pencuri, maka selaku tetangga yang baik harus ikut serta untuk menyelamatkan tetangga dan keluarganya berikut harta bendanya dari pencuri tersebut dengan bersama-sama mengusirnya.

Atau ketika tetangga mengundang untuk menghadiri hajatan, maka kita bisa menghadirinya dan ikut membantu kesulitan yang dihadapi sesuai dengan kemampuan yang dimiliki tanpa ada rasa terpaksa.

2. Senang berbagi dan sedekah

Kesenangan dalam berbagi dan sedekah terhadap tetangga disekitar rumah akan menciptakan hubungan yang baik dan harmonis. Apalagi jika memiliki kelebihan rizki, maka bisa berbagi dan melakukan sedekah kepada orang sekitar rumah kita.

Semisal saat lebaran, orang akan sangat membutuhkan uang untuk bekal lebaran. Jika kita dan keluarga memang sedang memiliki rizki uang yang banyak, alangkah baiknya berbagi dan bersedekah untuk orang disekitar rumah, terutama yang sedang membutuhkannya.

Berbagi dengan tetangga yang yang memang terlihat banyak kekurangan dari segi rizki uangnnya, sehingga perbuatan memberi sedekah akan menimbulkan kebahagiaan bagi mereka dan akan mampu menciptakan kondisi yang harmonis dalam hubungan bertetangga tentunya akan semakin baik.

3. Menciptakan kenyamanan bertetangga

Banyak hal yang bisa dilakukan agar tetangga kita merasa nyaman berdampingan rumah, cara yang paling mudah dan sederhana semisal dengan melalui ucapan salam, senyum, dan sapa saat bertemu akan membuat tetangga kita nyaman.

Selain itu, banyak juga cara menciptakan kenyamanan hidup bertetangga, tergantung kreativitas kita dalam menciptakan suatu kenyamanan saat berhubungan dengan tetangga.

4. Tidak mengganggu kenyamanan sekitar

Salah satu penyebab hancurnya tatanan sosial diakibatkan oleh adanya perbuatan yang menggangu kenyamanan sekitar, seperti melakukan perbuatan tidak baik terhadap tetangga akan menimbulkan suatu pertikaian yang mungkin saja masalahnya sepele namun berakibat fatal bahkan terjadinya saling benci membenci, dan puncaknya saling bunuh membunuh.

Sebuah kasus pernah terjadi, hanya karena kekalahan saat bermain kartu yang tujuan awalnya membangun keharmonisan bertetangga justru malah berakhir dengan pertikaian yang tiada hentinya.

Suatu malam, seorang tetangga mengetuk pintu tetangga-tetangganya agar keluar dan mengikuti ajakan untuk bermain kartu dirumahnya, berharaf rumahnya tidak sepi dan mempererat hubungan bertetangga pada malam itu.

Seseorang diantara mereka kalah dalam permainan itu, maka yang lain pun mengucapkan kata-kata yang membulinya sehingga orang yang kalah itu emosi dan pulang duluan dibanding teman lainnya.

Ternyata saat pulang kerumahnya, dia sambil membawa sandal temannya yang telah membulinya itu karena kesal dan meleparkannya ke tempat sampah tanpa diketahui oleh pemiliknya.

Ketika pulang, teman pemilik sandal itu mencari-carinya dan membicarakan tentang kehilangan sandal yang ia miliki, mereka menyimpulkan bahwa sandal itu hilang dibawa oleh teman yang telah dibulinya.

Esok harinya si pembuli dengan yang dibulinya bertemu dan terjadilah pertengkaran sengit, bahkan teman yang semalam dibuli itu dikata-katai kotor dan di cap sebagai maling, meskipun tidak mengakuinya.

Akhirnya kasus itu diketahui pula oleh anak dan istrinya yang merasa tidak nyaman dengan kejadian semalam. Sehingga dua keluarga yang bertetangga itu saling membenci dan saling menyalahkan yang  berakibat kehilangan hubungan baiknya dalam bertetangga.

5. Saling tolong menolong dalam kebaikan. 

Jiwa tolong menolong sesama tetangga harus senantiasa tumbuh berkembang dalam kehidupan masyarakat, dari mulai tolong menolong hal-hal kecil, saling membantu disaat sedih maupun disaat sedang senang.

Dengan kebiasaan saling tolong menolong dan saling bantu membantu akan menciptakan hubungan yang baik bersama tetangganya, tumbuh kehidupan yang harmonis bersama tetangga sekitarnya.

Ajaran agama islam mengatakan "Belum sempurna iman seseorang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya". 

Maksudnya, bahwa jikalau seseorang masih suka berbuat yang tidak baik dengan tetangganya dianggap belum sempurna imannya, dalam artian kejahatan itu bersifat umum, mulai dari ucapannya (perkataan), perbuatannya dan kebiasaan dalam berperilaku sehari-harinya.

Perbuatan jahat bisa berupa seperti mengumpat, mengganggu tetangganya dengan perbuatan yang tidak baik, minum minuman keras disekitar rumah, mencuri barang tetangga dan melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan kultur dan budaya warga sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun