2. Arah dan kiblatnya harus sama, yaitu lurus kearah ka'bah dimana pun shalat dilakukan, tidak boleh sedikitpun bergeser atau menyimpang dari arah kiblat. Kandungan filosofinya, memberikan pengajaran kepada segenap kaum muslimin agar selalu hidup selaras dan sesuai dengan landasan hidupnya yaitu Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW.
3. Shalat, jika tidak ada halangan yang sangat urgent maka harus dilakukan secara berjama'ah dan berimamah. Maksudnya bahwa dalam shalat terdapat pengajaran penting serta pembiasaan bagi kaum muslimin agar senantiasa memelihara persatuan dan kesatuan, kekompakan, kerapian, kedamaian, ketertiban dan membiasakan agar selalu hidup terorganisir dengan baik.Â
4. Shalat mesti dilakukan dalam keadaan serba bersih badan, pakaian maupun tempat. Terbebas dari najis dengan niat dan hati khusyu yang penuh rasa ikhlash, bersih dari segala bentuk kesombongan (riya), semua aurat harus tertutup sehingga dirinya bersih dari segala hal yang menurunkan martabat maupun kehormatannya.Â
Menurut keterangan dalam hadits diatas, siapa yang dapat menjaga shalat lima waktu selama hidupnya, maka Allah akan memulyakannya dengan 5 perkara :
1. Akan terhindar dari kesempitan hidupnya.
2. Terhindar dari adanya siksa di dalam kubur.
3. Buku catatan amal selama hidupnya di dunia, diberikan dengan tangan kanannya.
4. Mampu berjalan diatas shirat (jembatan di akhirat kelak) bagaikan kilat.
5. Masuk syurga tanpa adanya hisab.
Maka, orang yang mampu melaksanakan shalat 5 waktu pada setiap harinya akan mendapat kemulyaan sebagaimana tertera dalam hadits diatas, apalagi jika disertai dengan pemaknaan, penghayatan dan pengamalan yang mendalam dari perintah shalat tersebut.Â